Ratusan Siswa Keracunan Massal Akibat Program MBG


Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menjelaskan bahwa KLB ditetapkan agar seluruh siswa yang terdampak dapat segera mendapatkan penanganan medis yang layak.

UJARAN.CO.ID, BOGOR – Pemerintah Kota Bogor resmi menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah ratusan siswa diduga mengalami keracunan massal akibat konsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Keputusan ini diambil sebagai langkah cepat penanggulangan kasus yang mengejutkan dunia pendidikan Kota Hujan.


Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menjelaskan bahwa KLB ditetapkan agar seluruh siswa yang terdampak dapat segera mendapatkan penanganan medis yang layak.


“Atas kejadian ini, Pemkot Bogor telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Jumat itu kita tetapkan KLB supaya siapa pun yang terdampak, terindikasi keracunan silakan berobat ke rumah sakit,” ujarnya.


Pemerintah Kota Bogor juga memastikan bahwa biaya pengobatan seluruh siswa yang menjadi korban akan ditanggung penuh oleh pemerintah daerah, tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga.


“Penanggulangan KLB adalah upaya yang dilakukan untuk menangani penderita, mencegah perluasan, dan mencegah timbulnya penderita baru pada suatu KLB yang sedang terjadi. Kemarin waktu hari Minggu saya dengan Kepala BGN melihat (korban keracunan) ke RSUD,” ujarnya.


Dedie mengaku pihaknya mendorong siswa untuk fokus pada pemulihan, tanpa perlu khawatir mengenai biaya pengobatan.


“Sebetulnya kita mendorong anak-anak untuk segera pulang, tidak apa-apa, yang penting sampai pulih, sampai sehat. Insyaallah dari Pemerintah Kota Bogor kita biayai untuk masalah kesehatan,” ujarnya.


Sebelumnya, hasil pemeriksaan laboratorium oleh Labkesda Kota Bogor telah mengungkapkan dua jenis bakteri penyebab keracunan massal tersebut, yakni Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella.


Penemuan ini menegaskan bahwa makanan yang disajikan dalam program MBG kemungkinan besar terkontaminasi. Tim investigasi gabungan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan kini tengah menyelidiki rantai distribusi makanan, mulai dari dapur penyedia hingga proses pengemasan.


Pemkot Bogor juga melakukan penelusuran untuk mengidentifikasi penyebab pasti kontaminasi dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Seluruh dapur katering penyedia MBG kini tengah dalam proses audit ketat.


Program makan bergizi gratis (MBG) merupakan salah satu kebijakan unggulan Pemkot Bogor untuk mendukung nutrisi siswa dan peningkatan kualitas pendidikan, namun insiden ini menjadi tamparan keras bagi pengawasan kualitas makanan yang diberikan.


Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua siswa dan masyarakat luas, serta mendorong diskusi tentang perlunya sistem kontrol makanan yang lebih ketat dalam program sejenis.


Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak panik dan segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, diare, atau demam.

0 Comments