Merasa Terancam, Wanbin KIPAN Sulsel Akan Laporkan Tindakan Pengancaman Yang Dilakukan Rambut Gondrong Terikat Dkk


Medy Juanda yang saat ini juga sebagai Dewan Pembina Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Sulsel mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jum'at (23/5/2025) sekitar pukul 00.30 tengah malam.

UJARAN.CO.ID, Gowa - Merasa terancam didatangi tengah malam oleh beberapa orang, Medy Juanda berencana akan membuat laporan secara resmi ke Polres Gowa dalam waktu dekat ini. Dalam pelaporan yang akan dilakukan oleh Medy Juanda, dirinya mengaku akan didampingi oleh beberapa sahabatnya yang juga berprofesi sebagai pengacara.


Medy Juanda yang saat ini juga sebagai Dewan Pembina Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Sulsel mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jum'at (23/5/2025) sekitar pukul 00.30 tengah malam. Dirinya mengaku didatangi oleh sekelompok orang yang berjumlah 4 orang dalam keadaan tidak bersahabat akibat minuman keras yang mereka konsumsi sebelumnya.


“Pada malam itu sekitar pukul 00.30 wita, saya yang sudah mau istirahat (tidur) tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan mereka yang dengan nada tinggi meyebut nama saya untuk keluar rumah (Medy, keluarko..!!!),” terang Medy Juanda yang juga merupakan Kader Pemuda Mitra Kamtibmas Kepolisian RI - Kemenpora RI.


Medy kemudian melihat melalui jendela bahwa yang datang sebanyak 4 orang dalam keadaan yang tidak nampak normal yang kemudian kembali memanggil namanya dengan nada masih tetap tinggi (Medy...assulukko!).


“Akhirnya karena saya yang merasa terancam dirumah sendiri karena kedatangan mereka, maka keluarlah saya dari rumah dengan menggenggam sebilah parang sebagai bentuk pertahanan diri yang selanjutnya mereka saya kejar hingga ujung jalan rumah saya tapi setelah itu saya kembali lagi kerumah menemui IN yang berada didepan rumah saya sambil berkata kepada IN bahwa saya hanya mau dirimu yang datang tapi kau datang dengan orang lain dalam keadaan berbau alkohol pula pada tengah malam disaat saya dan keluarga saya sudah istirahat, apa maksudmu?," tutur alumni Pemuda Parlemen Indonesia Kemenpora RI ini.


Menurut pengakuan Medy Juanda, sebenarnya 3 dari 4 orang yang mendatangi rumahnya pada tengah malam tersebut bukan merupakan orang asing baginya. Bahkan salah satu dari mereka yang berinisial IN, Medy sendiri mengakui bahwa dirinya yang meminta kepada orang tersebut untuk datang kerumahnya sendirian guna membicarakan sebuah hal terkait kisruh urusan bisnis yang mereka tangani.


"Selama ini saya sudah di intimidasi melalui chat dan telepon WhatsApp terkait pengurusan sebuah bisnis (bukti screenshot chat WhatsApp lengkap) oleh saudara IN yang sebenarnya sudah saya anggap sebagai saudara saya, namun ternyata saya selama ini telah salah menilai dirinya," ucap Medy Juanda.


Akhirnya karena merasa komunikasinya sudah tidak kondusif lagi, sepulang Medy dari daerah kemudian meminta kepada IN untuk datang kerumahnya sendirian dengan tujuan untuk membicarakan permasalahan yang sedang mereka hadapi.


"Sebenarnya harapan saya ke dia (IN) untuk bisa datang kerumah saya sendirian pada jam yang sewajarnya untuk bertamu dalam rangka mencari solusi terbaik atas permasalahan yang sedang kami hadapi. Namun ternyata dirinya datang dengan 3 orang lainnya yaitu inisial DT, TG dan yang seorang pria yang saya tidak kenal dengan ciri-ciri rambut gondrong terikat, pada jam setengah 1 malam (00.30 Wita), dalam keadaan berbau minuman keras yang tercium dari mulutnya yang dengan nada tinggi cenderung berteriak dan membentak memanggil nama saya untuk menemui mereka di saat saya dan keluarga saya sudah dalam keadaan istirahat hingga akhirnya terjadilah kejadian yang sudah saya jelaskan sebelumnya," jelas mantan Wakil Ketua KNPI Sulsel ini.


Selanjutnya kejadian tersebut bisa di redam oleh pihak Kepolisian dalam hal ini personil Polsek Pallangga yang kebetulan berpatroli disekitar lokasi kediaman Medy Juanda. Namun menurut Medy, pada saat personil Polsek Pallangga tersebut tiba dilokasi kejadian, 4 orang tersebut yang mendatangi rumahnya yang harusnya dimintai keterangan oleh personel Polsek Pallangga tiba-tiba langsung meninggalkan lokasi dengan menggunakan sepeda motor sebanyak 2 unit saling berboncengan.


"Setelah personil dari Polsek Pallangga tiba dirumah saya, saya pun dimintai keterangan perihal kejadian yang saya alami. Adapun 4 orang yang mendatangi rumah saya yang seharusnya juga wajib dimintai keterangannya oleh pihak Kepolisian ternyata meninggalkan lokasi setelah personil Polsek Pallangga saya ajak masuk kedalam rumah untuk memberikan keterangan kepada mereka," tegas Kabid Humas AMP Indonesia ini.


Oleh karena kejadian tersebut, akhirnya Medy Juanda yang didesak oleh keluarga besarnya untuk melaporkan kejadian yang dialaminya karena sempat mendiamkan hal ini selama beberapa hari sebelumnya selanjutnya berencana akan melaporkan kasus yang dialaminya kepada pihak berwajib dalam hal ini Polres Gowa dan akan didampingi oleh beberapa sahabatnya yang akan bertindak selaku kuasa hukumnya dengan tuduhan tindakan pengancaman dan intimidasi yang dilakukan oleh IN, DT, TG dan 1 pria berambut gondrong yang terjadi dirumahnya.


“Akibat yang ditimbulkan dari kejadian tersebut yang paling berdampak adalah trauma dan ketakutan yang dialami oleh istri saya yang sedang hamil tua dan anak-anak saya yang masih kecil-kecil akibat dari tindakan IN bersama rekan-rekannya. Sehingga keluarga besar mendesak saya untuk melakukan pelaporan kepada pihak yang berwajib agar kiranya pelaku pengancaman dan intimidasi tersebut segera dimintai keterangannya terkait motif mereka mendatangi rumah saya pada tengah malam. Selanjutnya kita akan lihat prosesnya dan perkembangannya terkait laporan yang akan kita masukkan di Mapolres Gowa," pungkas Medy Juanda.

0 Comments