UJARAN, Jakarta – Hari itu, tanggal 17 Agustus 2024, menjadi momen yang tak akan dilupakan oleh Syukur, warga Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur. Pagi itu, di tengah gegap gempita perayaan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, ada sebuah peristiwa sederhana namun penuh makna yang terjadi di rumah Syukur. Setelah bertahun-tahun hidup dalam keterbatasan, akhirnya rumahnya terang benderang oleh sambungan listrik yang baru saja dinyalakan.
Syukur, dengan senyum penuh kebahagiaan, berdiri di depan rumahnya yang sederhana, memegang tangan anak-anaknya yang kini bisa menikmati manfaat dari listrik yang stabil. Di sampingnya, berdiri Inu Suprianto, Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, yang hadir untuk menyaksikan momen bersejarah ini. Bagi Syukur, kehadiran Inu bukan hanya sebagai perwakilan dari PLN, tetapi sebagai simbol harapan dan perubahan yang nyata bagi keluarganya.
Syukur adalah salah satu dari 7.357 keluarga kurang mampu yang mendapatkan sambungan listrik gratis sepanjang tahun 2024 melalui program 'Light Up The Dream' yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero). Program ini bukan hanya soal menyalakan lampu, tetapi tentang menyalakan harapan di tengah kegelapan kehidupan.
"Terima kasih banyak kepada PLN. Dengan adanya listrik ini, kehidupan kami akan berubah. Anak-anak bisa belajar lebih nyaman, dan kami tidak perlu lagi membayar mahal untuk menyalur listrik dari tetangga," ungkap Syukur dengan mata berkaca-kaca, seolah tak percaya bahwa hari ini benar-benar tiba.
Sebelum listrik hadir di rumahnya, Syukur harus menyalur listrik dari rumah tetangga dengan biaya yang tidak sedikit, yakni Rp 100 ribu per bulan. Angka itu cukup besar bagi keluarga dengan penghasilan yang pas-pasan. Tapi kini, dengan pemasangan listrik secara gratis dari PLN, biaya tersebut turun drastis menjadi hanya Rp 20 ribu per bulan untuk membeli token listrik. Ini adalah perubahan besar bagi keluarga Syukur, yang kini bisa menikmati listrik tanpa harus mengorbankan kebutuhan lainnya.
Inu Suprianto, yang turut menyaksikan momen tersebut, mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari program yang membawa cahaya ke rumah-rumah yang sebelumnya masih dalam kegelapan.
"Program 'Light Up The Dream' ini adalah wujud nyata dari kepedulian PLN terhadap masyarakat. Ini bukan hanya tentang memberikan listrik, tapi tentang memberikan kehidupan yang lebih baik, lebih layak, dan lebih sejahtera bagi mereka yang membutuhkan," ujar Inu dengan penuh haru.
Bagi PLN, ini adalah bentuk kontribusi nyata dalam memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Inu menekankan bahwa tantangan menerangi seluruh negeri ini memang berat, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia. Namun, PLN tetap berkomitmen untuk mengisi ruang-ruang gelap dengan terang yang membawa harapan baru.
"Kita akan terus berjuang dan tidak akan berhenti sampai seluruh masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu, dapat menikmati listrik yang layak," tambahnya.
Bagi Syukur dan keluarganya, hari ini bukan hanya tentang menikmati terang lampu di rumah, tetapi tentang menikmati terang masa depan yang lebih baik. Dengan listrik yang kini hadir di rumahnya, Syukur percaya bahwa kehidupannya akan semakin membaik, dan anak-anaknya bisa tumbuh dalam lingkungan yang lebih mendukung.
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, dan saya sangat bersyukur kepada Tuhan dan PLN atas semua ini," tuturnya sambil menatap lampu yang kini bersinar terang di ruang tamunya.
Dengan wajah penuh senyum, Syukur menyalakan satu per satu lampu di rumahnya, menyambut terang yang telah lama dinantikannya. Baginya, ini adalah awal dari kehidupan baru, sebuah perjalanan menuju masa depan yang lebih cerah bersama keluarganya. (jj)
0 Comments