UJARAN.CO.ID, MAKASSAR – Aliansi Mahasiswa Berjuang, yang terdiri dari Komite Pejuang Kerakyatan dan Federasi Rakyat Indonesia, kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Sulawesi Selatan serta Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Aksi yang berlangsung pada Senin (10/3/2025) ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya yang menyoroti dugaan korupsi dalam pengadaan bibit di empat kabupaten, yaitu Sidrap, Palopo, Bone, dan Bantaeng.
Dandy Laksono, selaku jenderal lapangan, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk desakan kepada pihak berwenang untuk segera menindaklanjuti dugaan korupsi tersebut. “Kami akan terus melakukan aksi hingga ada kejelasan dan tindakan hukum terhadap kasus ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan data terkait pelanggaran yang terjadi dan siap menyerahkannya kepada aparat penegak hukum. “Kami memiliki bukti-bukti yang menunjukkan adanya penyimpangan dalam pengadaan bibit di empat kabupaten tersebut,” jelasnya.
Dugaan korupsi dalam pengadaan bibit bukanlah hal baru di Sulawesi Selatan. Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Enrekang, di mana tiga terdakwa pengadaan bibit kopi divonis bebas . Selain itu, mantan Kepala Dinas Pertanian Luwu juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan bibit kakao senilai Rp480 juta .
Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Berjuang ini mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan. Mereka berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum segera menindaklanjuti laporan tersebut. “Kami tidak akan berhenti sampai ada tindakan nyata dari pihak berwenang,” tegas Dandy.
Selain itu, mereka juga merencanakan aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi. “Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas,” ujarnya.
Mereka juga mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasi jalannya proses hukum terkait kasus ini. “Partisipasi masyarakat sangat penting dalam mengawal kasus-kasus korupsi seperti ini,” tambahnya.
Dengan adanya aksi ini, diharapkan pemerintah dan aparat penegak hukum dapat lebih serius dalam menangani kasus dugaan korupsi pengadaan bibit di Sulawesi Selatan. “Kami ingin keadilan ditegakkan dan pelaku korupsi mendapatkan hukuman yang setimpal,” tutup Dandy.
Aksi unjuk rasa berjalan dengan tertib dan damai, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Mereka berharap aspirasi yang disampaikan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
0 Comments