UJARAN.CO.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ushuluddin Filsafat & Politik Cabang Gowa Raya mengecam keras pernyataan Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana, yang dinilai mencederai nama baik dan integritas kader HMI dalam aksi demonstrasi memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Arman Alfiandi, selaku Kepala Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda (PTKP), menyatakan bahwa pernyataan Kapolrestabes yang beredar luas di media—“Kalian HMI atau Anarko? Kalau HMI itu nurut sama saya”—merupakan bentuk intimidasi verbal yang tidak layak diucapkan oleh seorang pejabat tinggi kepolisian.
“Ini adalah bentuk penghakiman sepihak terhadap kader HMI yang menyuarakan aspirasi secara konstitusional. Statemen tersebut jelas menggeneralisasi dan merendahkan marwah organisasi kami tanpa dasar yang jelas,” ujar Arman.
Oleh karena itu, HMI Komisariat Ushuluddin Filsafat & Politik Gowa Raya secara tegas: 1. Mendesak Mabes Polri untuk segera mencopot Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana, dari jabatannya.
2. Meminta permintaan maaf terbuka kepada seluruh kader HMI, khususnya di Sulawesi Selatan.
3. Mengancam akan melakukan aksi besar-besaran di depan Mapolrestabes Makassar dalam waktu dekat guna menuntut klarifikasi resmi dari institusi Polri.
HMI menilai bahwa seorang pimpinan institusi hukum semestinya menjunjung tinggi etika komunikasi publik dan tidak menyandingkan organisasi mahasiswa seperti HMI dengan kelompok tertentu yang berkonotasi negatif.
“Kami akan terus menjaga marwah HMI sebagai organisasi perjuangan yang sah secara hukum dan konstitusional. Tidak boleh ada bentuk-bentuk delegitimasi yang mengarah pada kriminalisasi gerakan mahasiswa,” tutup Arman.
0 Comments