Ketum Pikom IMM FEB Unismuh Makassar Kecam "Pertunjukan Badut" di Unismuh Makassar

UJARAN.MAKASSAR – Acara Duta Kampus Provinsi Sulawesi Selatan yang di adakan di Kampus Unismuh Makassar sangat mencederai nilai Catur Darma kampus, sebagai kampus Muhammadiyah.

Ahad, 26 Juni 2022 di Unismuh Makassar, di selenggarakan acara Duta Kampus se Sulawesi Selatan yang di ambil alih langsung oleh Unismuh Makassar sebagai tuan rumah.

Menurut informasi, acara ini di ikuti oleh kampus-kampus yang ada di Sulawesi Selatan, dengan mengutus masing-masing perwakilan kampus. Termasuk di antaranya kampus tercinta Unismuh Makassar.

Namun yang menjadi kekecewaan besar ialah, adanya “aksi badut” dengan mempertontonkan sesuatu yang notebene di luar dari pada nilai-nilai yang di ajarkan oleh kampus itu sendiri.

Apalagi kalau berbicara tentang Catur Darma Perguruan tinggi Kampus Unismuh Makassar yang selalu menyatakan diri selaku kampus Islami.

Tentu bukan tanpa alasan mengapa Unismuh Makassar dengan berani mengambil peran sebagai tuan rumah. Dan tentu tidak di putuskan tanpa pertimbangan yang matang. Harapannya juga seperti itu.

Di sisi lain, memang peran sebagai tuan rumah ini bisa semakin meningkatkan nilai sosialisasi kampus. Apatah lagi jika sang juara berasal dari kampus Unismuh Makassar.

Akan tetapi, yang menjadi pertanyaannya ialah. Apa mungkin sudah tidak ada jalan lain untuk mengsosialisasikan kampus tercinta sehingga jalan ini terpaksa di ambil untuk tujuan itu? Segala pertimbangan tentu sudah di pikirkan matang-matang bukan? Termasuk pertunjukan yang mencederai nilai kampus Islami Universitas Muhammadiyah Makassar sendiri.

Sangat di sayangkan tentunya, apalagi sebagai kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah/IMM (Organisasi Otonom Muhammadiyah) mengungkapkan kekecewaan yang sangat besar terhadap kejadian ini.

Dalam hal ini tentu perlu ada evaluasi dari seluruh pihak, termasuk pimpinan Kampus Unismuh Makassar. Karena jangan sampai kita betul-betul menghalalkan segala jalan untuk menempuh tujuan tertentu.

Selaku Ketua Pikom IMM FEB Unismuh Makassar, saya Edi Suyuti menyatakan sekaligus menegaskan kekecewaan yang mendalam terhadap kejadian ini.

Pasalnya, kami di tingkat grassroot tengah memperjuangkan nilai-nilai Islami Muhammadiyah. Sedangkan di tingkat elite sendirilah yang mencederai pergerakan serta perjuangan kader-kader Muhammadiyah.

Ini perlu di tindak lanjuti oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, sekaligus mengevaluasi kinerja pimpinan kampus yang seharusnya memberikan transfer nilai kepada Mahasiswa dan seluruh elemen kampus. Dan tentu semoga kejadian yang serupa juga tidak terjadi di masa yang akan datang.

Marwah Unismuh Makassar harus di jaga, karena itu juga adalah marwah Muhammadiyah. (Red/As)

0 Comments