
UJARAN.MAKASSAR – Sejatinya kampus sebagai tempat menimba ilmu dan pengetahuan. Namun perlakuan tidak senonoh dan pelecehan seksual oleh oknum dosen di sejumlah perguruan tinggi menambah panjangnya rentetan kasus pelecehan terhadap perempuan, Selasa (31/05/2022).
Seperti yang dialami salah satu mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM) yang curhat melalui media sosial mengaku pernah dilecehkan oleh oknum dosen pembimbingnya yang kini sedang viral diperbincangkan netizen.
Hal itu terjadi ketika mahasiswi tersebut bimbingan di ruang kerja pelaku, dengan modus untuk konsultasi. Menanggapi hal tersebut Wakil Rektor III UNM, Prof. Dr. H. Sukardi Weda sangat menyayangkan apabali benar terjadi kejadian tersebut di kampus yang digelari kampus Pendidikan.
Menurut Prof. Dr. H. Sukardi Weda, pelecehan seksual merupakan perbuatan tidak menyenangkan yang seringkali terjadi, baik di ruang publik maupun di ruang – ruang tertentu yang jauh dari keramaian, seperti ruang kerja seseorang. Pelecehan seksual juga acapkali terjadi di lembaga pendidikan, tak ketinggalan perguruan tinggi.
“Sejatinya perguruan tinggi adalah tempat untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan pendidikan (karakter) bagi mahasiswa, hanya saja acapkali terjadi pelecehan seksual yang dilakukan oleh civitas akademika kampus, baik itu terjadi atas perbuatan mahasiswa kepada teman sebayanya, oleh tenaga kependidikan kepada mahasiswa dan teman kerjanya, tak ketinggalan oleh dosen kepada mahasiswa dan bahkan kepada rekan kerjanya,” ujarnya.
Pelecehan seksual yang seringkali dialami oleh mahasiswi, saat bimbingan skripsi atau pada kegiatan lain yang memberikan ruang kepada sang predator untuk melakukan aksinya.
“Mengingat seringnya terjadi pelecehan seksual tersebut, maka pelaku perlu diberikan sanksi tegas sesuai dengan perbuatannya sebagai efek jera dan menjadi warning kepada predator lainnya untuk tidak melakukan hal yang sama. Perlu juga kebijakan dan SOP pembimbingan skripsi di lingkungan perguruan tinggi, seperti tempat bimbingan di ruang terbuka, bukan ruang kerja yang tertutup rapat,” ungkap Sukardi Weda. (Red/As)
0 Comments