Ada Apa! Buku Modul Bebas Terjual Disekolah, Inspektorat Diam

UJARAN.MAKASSAR – Dwi Putra Ketua (LAKIN) saat ditemui wartawan di salah satu warung kopi, menanggapi banyaknya buku beredar disekolah yang dimana tentu buku modul tersebut dan buku murah tidak dipersyaratkan untuk pembelanjaan dana BOS.

Dimana pembelanjaan buku wajib mengikuti aturan juknis pemakaian dana BOS yang dimana dipersyaratkan wajib mempunyai ISBN (internasional standar book number)

“Ini sangat jelas aturan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud bahwa wajib mempunyai ISBN sebagaimana dipersyaratkan tentu dinas pendidikan harus ambil tindakan terkait buku-buku yang beredar,” ujar Putra.

“Kalau kita lihat hampir tiap tahun buku modul beredar disekolah dan anehnya diduga tidak ada tindakan oleh inspektorat dan seolah-olah didiamkan ada apa,” ungkap putra.

“Sebaiknya kita komitmen lah ikuti aturan jangan ada pembiaran lagi, hal inilah yang perlu kita rubah bersama pola seperti ini malu kita dengan aturan yang dilanggar,” lanjutnya.

Setelah ditindaklanjuti oleh teman-teman dilapangan ternyata benar ada buku Amelia ramadhan yang beredar di berbagai sekolah di kecamatan Panakkukang dan Manggala, tentu ini jadi perhatian khusus bagi para pemangku kebijakan.

  1. Tidak berbelanja buku2 murah yang tidak memiliki ISBN.
  2. Tidak berbelanja buku murah Amalia Ramadhan apalagi cetakan yg tidak memiliki ISBN dan sebaiknya Amalia Ramadhan di buat sendiri masing-masing sekolah.
  3. Berbelanja buku sebaiknya lewat siplah dan mengutamakan buku-buku wajib, yang telah di setujui oleh Kemendikbud riset dan teknologi.

“Inspektorat sebagai APIP kami harap menindaklanjuti temuan teman-teman dilapangan jangan diam dan membiarkan buku modul beredar kita ingin perubahan dikepemimpinan walikota Makassar Danny Pomanto,” tutup Putra. (Red/As)

0 Comments