UJARAN.CO.ID, JAKARTA – DPR RI untuk pertama kalinya akan menghadirkan juru bahasa isyarat dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2024-2025. Inovasi ini akan disiarkan langsung melalui TVR Parlemen pada Selasa, 21 Januari 2025, sebagai bentuk komitmen dalam mendorong inklusivitas dan aksesibilitas informasi bagi semua warga negara, termasuk komunitas Tuli.
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal (Setjen DPR RI), Indra Pahlevi, menegaskan bahwa kehadiran bahasa isyarat bertujuan memastikan jalannya sidang paripurna dapat dipahami oleh semua lapisan masyarakat. “Penggunaan juru bahasa isyarat dalam siaran langsung bertujuan memastikan bahwa jalannya sidang dan pembahasan kebijakan publik dapat diakses oleh semua masyarakat tanpa terkecuali,” ujarnya.
Langkah ini menjadi tonggak sejarah bagi DPR RI dalam memperkuat akses informasi yang inklusif. Penggunaan bahasa isyarat juga sejalan dengan praktik yang telah diterapkan di berbagai parlemen dunia yang mengutamakan aksesibilitas dalam kegiatan resmi mereka.
“Untuk itu, DPR RI bangga menjadi bagian dari gerakan global dalam memperkuat budaya inklusi. Kami berharap inisiatif ini dapat menginspirasi institusi lain untuk menghadirkan layanan yang ramah terhadap semua kelompok masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, kehadiran juru bahasa isyarat dalam sidang paripurna menegaskan bahwa akses terhadap informasi adalah hak setiap warga negara. Dengan inovasi ini, DPR RI menunjukkan komitmennya dalam menyediakan layanan informasi yang mencerminkan keberagaman masyarakat Indonesia.
Menurut Indra Pahlevi, inovasi ini juga menjadi langkah awal bagi DPR RI untuk terus berinovasi dalam meningkatkan transparansi dan keterbukaan informasi. “Kami akan terus menghadirkan terobosan baru guna memastikan bahwa informasi parlemen dapat diakses oleh semua elemen masyarakat,” ujarnya.
Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik dalam memahami berbagai kebijakan DPR RI. Dengan adanya juru bahasa isyarat, masyarakat Tuli kini dapat mengikuti perkembangan sidang secara lebih utuh dan menyeluruh.
“DPR RI mengundang seluruh masyarakat untuk menyaksikan momen bersejarah ini melalui tayangan langsung di TVR Parlemen. Ini adalah simbol komitmen dalam membangun Indonesia yang lebih inklusif dan ramah bagi semua kelompok masyarakat,” ujarnya.
Penerapan bahasa isyarat dalam sidang paripurna DPR RI diharapkan menjadi contoh bagi lembaga lain dalam meningkatkan aksesibilitas informasi. Dengan langkah ini, DPR RI semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga negara yang responsif terhadap kebutuhan seluruh rakyat.
Masyarakat diimbau untuk mendukung upaya DPR RI dalam menciptakan layanan informasi yang lebih inklusif dan transparan. “Mari bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik dengan memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan hak yang sama dalam mengakses informasi,” ujarnya.
0 Comments