Profesor Keuangan Publik, Profil Agus Joko Pramono Wakil Ketua KPK

Agus Joko Pramono, seorang ahli di bidang akuntansi publik, resmi menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. foto/kpk
UJARAN.CO.ID, Jakarta - Agus Joko Pramono, seorang ahli di bidang akuntansi publik, resmi menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. Lahir di Palembang pada 1 Agustus 1972, Agus memiliki rekam jejak panjang dalam dunia akademik dan pemerintahan, menjadikannya sosok yang diharapkan membawa reformasi besar di KPK.

Agus menyelesaikan pendidikan Diploma 3 dan Diploma 4 di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), melanjutkan kejenjang S1 Hukum di Universitas Terbuka, dan memperoleh gelar Magister Akuntansi di Universitas Gadjah Mada pada 2009. Ia juga menyandang gelar doktor di bidang sosial dan politik dari Universitas Padjadjaran pada 2015.

Pengukuhannya sebagai Profesor Ilmu Akuntansi Publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada November 2023 memperkuat kredibilitas akademiknya. Selain itu, Agus telah mengikuti program kepemimpinan di Harvard Kennedy School of Government, Amerika Serikat, yang semakin memperkaya perspektifnya dalam tata kelola.

Kariernya di sektor publik dimulai pada 2011, ketika ia bergabung dengan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) sebagai Tenaga Ahli VII. Pada 2013-2014, ia menjabat sebagai Anggota III yang membawahi pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara di berbagai bidang strategis.

Pada 2014-2019, Agus diangkat sebagai Anggota II BPK RI yang membidangi pemeriksaan keuangan negara di sektor perekonomian dan perencanaan pembangunan nasional. Jabatan ini memperkuat pemahamannya dalam pengelolaan anggaran negara di berbagai sektor.

Agus juga menjabat sebagai Wakil Ketua BPK RI periode 2018-2023. Dalam peran tersebut, ia berkontribusi besar dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara, terutama di tengah tantangan ekonomi global.

Selain karier di BPK RI, Agus sempat menjadi Komisaris Independen PT Pertamina Hulu Energi pada 2023-2024. Pengalamannya di dunia korporasi menambah dimensi baru dalam pendekatannya terhadap pengelolaan aset dan sumber daya.

Sebagai pimpinan baru KPK, Agus menghadapi tantangan berat dalam meningkatkan efektivitas pemberantasan korupsi di Indonesia. Publik menaruh harapan besar pada kemampuan akademik dan pengalaman praktisnya dalam menyusun strategi pemberantasan korupsi yang terukur dan berkelanjutan.

Dengan latar belakang sebagai pakar akuntansi publik, Agus berkomitmen untuk membawa perspektif baru dalam pengelolaan keuangan negara yang bebas dari korupsi. Ia percaya bahwa pemberantasan korupsi harus didukung dengan kebijakan yang transparan dan akuntabel.

Langkah Agus di KPK diharapkan tidak hanya memperkuat kepercayaan publik, tetapi juga menciptakan sistem pengelolaan keuangan negara yang lebih bersih dan efektif. Reformasi di KPK menjadi salah satu agenda prioritas dalam masa jabatannya sebagai pimpinan lembaga antirasuah ini.

0 Comments