Sisi Lain Keindahan Wisata Hutan Pinus Bulu Tanah

UJARAN.BONE – Indonesia kaya akan panorama alam yang indah dan potensi lain yang sangat layak dikembangkan untuk jadi tempat refreshing atau berlibur. Salah satu satunya Hutan Pinus yang kini digandrungi berbagai kalangan.

Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) tepatnya di Bulu Tanah, Desa Mattampawalie, Kecamatan Lappariaja terdapat Hutan Pinus yang jadi primadona berakhir pekan.

Hutan Pinus Bulu Tanah ini sangat cocok khususnya pencinta alam untuk camping atau berkemah dengan sensasi dingin nan lembut dengan memasang hammock. Sapaan suara burung dan gemuruh angin serta nyanyian alam lainnya bisa menghilangkan kepenatan dari rutinitas sepekan dan hiruk-pikuk dunia yang penuh dengan “tipu-tipu” jika menyontek istilah anak zaman sekarang.

Pengunjung akan disambut pula diperjalanan dengan pemandangan hamparan sawah, pegunungan dan hutan. Tetapi, perlu juga kehati-hatian sebab jalanan agak sempit dan sesekali melewati pendakian, penurunan dan tikungan yang tajam.

Tidak perlu menguras isi dompet anda jika berkunjung ke tempat ini sebab harga tiket masuk cuma 3 ribu perorang, parkir motor 2 ribu dan mobil 5 ribu saja. Bagi yang akan mendirikan tenda atau berkemah di kenakan tarif tambahan 5 ribu perorang dengan membawa tenda sendiri tentunya. Disekitaran ini pula terdapat tempat penyewaan alat camping.

Namun dibalik hegemoni Hutan Pinus Bulu Tanah ini terdapat sisi lain yang ditemukan koresponden Ujaran.co.id, berdasarkan pengamatan ketika berkunjung ke lokasi tersebut pada Rabu (27/07/2022) lalu ada beberapa catatan penting bagi pengelola objek wisata tersebut begitu pula bagi pengunjung.

Sisi lain itu diantaranya;

  1. Terdapat pohon pinus yang telah mati bahkan lapuk sehingga ranting atau pohon bisa saja menimpa pengunjung ketika berfoto atau ngecamp (berkemah).
  2. Salah satu tantangan bagi pengelola tempat wisata adalah penanganan sampah. Jika sampah tidak ditangani secara baik, maka objek tersebut lama kelamaan bukannya menarik pengunjung malah akan ditinggalkan. Selain itu pengunjung juga perlu diberi peringatan dan edukasi penyadaran agar membuang sampah pada tempatnya agar alam tetap asri dan terjaga.
  3. Fasilitas tempat ibadah khususnya bagi orang Islam seperti masjid atau musholla di tempat wisata sudah jadi keharusan. Namun di Hutan Pinus Bulu Tanah mushollanya berukuran kecil.
  4. Kenyamanan adalah harga mati bagi pengunjung ketika berlibur. Akan tetapi, disekitaran Hutan Pinus Bulu Tanah tersebut banyak anjing warga berkeliaran sehingga mengganggu pengunjung khususnya yang ngecamp.
  5. Hutan merupakan tempat bagi hewan seperti babi untuk berkembang biak. Di hutan Bulu Tanah ini terdapat jejak babi mencari makan di malam hari.

Hutan Pinus Bulu Tanah adalah salah satu roda perputaran ekonomi bagi masyarakat Bone khususnya disekitaran lokasi tersebut. Oleh karena itu, tetap jaga alam dan eksploitasi yang tidak berlebihan untuk masa depan anak cucu. (SK)

0 Comments