Meningkatkan Rasa Percaya Diri

UJARAN.OPINI – Menurut Angelis dalam Aprianti berpendapat bahwa kepercayaan diri merupakan hal yang dengannya anak mampu menyalurkan segala sesuatu yang
diketahui dan dikerjakannya. Kepercayaan diri juga dapat diartikan sebagai sikap
positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapi.

Percaya diri merupakan salah satu aspek dari kepribadian individu yang harus
dimiliki. Sikap percaya diri seperti perayataan tersirat dari diri sendiri bahwa diri memiliki kemampuan dan bangga dengan apa yang dilakukan secara positif.

Namun tidak bisa dipungkiri juga kalau zaman sekarang masih banyak di antara kita, khususnya anak muda masih memiliki rasa tidak percaya diri dan berujung ke minder (rendah diri, arti dalam KBBI), hal ini tentu sangat mengawatirkan. Bentuk rasa percaya diri terbangun dari kondisi mental dan secara psikologis memberi pengaruh kuat pada seseorang untuk mempertunjukkan suatu hal. Kurangnya rasa percaya diri mengakibatkan ketidak mampuan individu melakukan sesuatu yang pada dasarnya individu itu mampu
menyelesaikannya dengan baik.

Jangan sampai kita merasa nyaman dengan sikap seperti ini karena hanya akan merugikan diri sendiri. Masalah yang akan timbul jika tidak percaya diri adalah adanya konsep diri yang negatif akan tertanam di dalam diri individu. Dampaknya akan merasakan kekurangan percaya diri pada kemampuan diri sendiri yang sebenarnya kemampuannya bisa bersaing dengan individu yang lain.

Adapun arti lain dari percaya diri adalah keadaan mental dan psikologis dari
individu yang bisa mengevaluasi seluruh kelebihan yang ada di dalam diri individu untuk meraih tujuan dan cita cita yang diharapkan. Individu yang memiliki rasa percaya diri akan memiliki pikiran, perasaan, dan keyakinan positif yang tumbuh di dalam dirinya, individu akan terus berupaya untuk mengejar dan meraih apa yang sudah dicita-citakan meskipun nantinya ada salah satu yang tidak sesuai
harapan, keyakinan diri sendiri tetap kuat untuk terus mencobanya serta ego besar
di dalam diri yang mendorong tidak begitu berdampak negatif.

Kepercayaan diri merupakan salah satu unsur kepribadian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Banyak ahli mengakui bahwa kepercayaan diri merupakan faktor penting penentu kesuksesan seseorang. Percaya diri ini menjadi bagian penting dari perkembangan kepribadian seseorang sebagai penentu atau penggerak bagaimana seseorang bersikap dan bertingkah laku, selain itu, percaya diri merupakan modal awal yang harus dimiliki setiap individu. Tidak dapat disangkal lagi bahwa untuk mencapai suatu pencapaian dalam hidup manusia membutuhkan kepercayaan diri, namun permasalahannya banyak orang yang tidak memiliki rasa percaya diri meski pandai secara
akademik. Hal ini dikarenakan kepercayaan diri ini bukan sesuatu yang dapat tumbuh dan ada dalam diri seseorang dengan sendirinya. Kepercayaan diri berkembang melalui interaksi individu dengan lingkungan. Lingkungan psikologis dan sosiologis yang kondusif akan menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

Seperti yang telah dibahasakan sebelumnya, bahwa percaya diri merupakan keadaan mental dan psikologis, tentu hal seerti ini memnag tidak mudah untuk mengubahnya, butuh support sistem dari berbagai pihak, dari diri sendiri dan orang lain juga tentunya. Jangan sampai karena kita merasa kurang bisa berinteraksi memyebabkan kita jatuh kedalam keadaan terpuruk karena. Selain itu, jangan sampai kita jadi menyalahkan diri sendiri sehingga makin larut dalam ruang sepi. Kita sebagai individu harus berani melangkah, harus berani keluar dari zona nyaman kita.

Kurangnya rasa percaya diri dalam diri seseorang individu tentunya memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupannya. Hal ini tentu saja tejadi karena si individu ini kurang bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar sehingga membuat dia merasa terkucilkan, individu ini akan merasa bahwa dia tidak berada dalam zona yang sama dengan orang-orang disekitarnya, otomatis dia akan memendam semua perasaannya, baik itu perasaan senang, sedih, ataupun yang lainya.

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh remaja atau individu adalah perasaan rendah diri atau inferioritas. Inferioritas ini dapat diartikan sebagai perasaan atau sikap yang umumnya tidak disadari yang berasal dari kekurangan peecaya diri, baik secara nyata. Inferioritas atau rasa tidak percaya diri ini menimbulkan gejala-gejala atau sikap dan perilaku berikut:

  1. peka (merasa tidak senang) terhadap kritikan orang lain
  2. sangat senang terhadap pujian atau penghargaan
  3. senang mengkritik atau mencela orang lain
  4. kurang senang berkompetisi
  5. cenderung senang menyendiri, pemalu, dan penakut.

Cara mengatasi rasa kurang percaya diri adalah dengan pendekatan terhadap orang-orang terdekat agar dapat mendukung dan mendorong apa yang sudah individu kerjakan, lalu sering mengikuti kegiatan workshop dan akan bertemu banyak teman serta akan mendengar pengalaman orang lain baik secara kesuksesan dan keberhasilannya, jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan yang paling penting adalah melihat kelebihan dan kemampuan diri sendiri. Adapun cara lain untuk meningkatkan rasa percaya diri yaitu :

  1. Bangun pola pikir positif
  2. Kenali kekurangan dan kelebihan
  3. Focus pada langkah atau perubahan kecil
  4. Lakukan hal yang disukai
  5. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
  6. Bergaul dengan orang orang yang positif
  7. Menerapkan pola hidup sehat
  8. Bergabung dalam kegiatan social.

Banyak manfaat yang didapatkan seseorang jika memiliki sikap atau rasa percaya diri baik. Percaya diri sendiri merupakan bentuk keyakinan untuk menyakini segala sesuatu yang berkaitan erat dengan kemampuan yang dimiliki dirinya. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi adalah hal yang dibutuhkan untuk dapat meraih sebuah kesuksesan dan cita-cita yang dimpikan. Tidak semua orang mampu menunjukkan sikap percaya diri yang baik, karena diantara mereka kurang memahami apa itu rasa percaya diri. Orang menganggap jika sikap percaya diri itu sebagai sikap orang yang sombong dan tidak mau bekerja sama dengan orang lain, padahal anggapan itu semua salah. Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang baik, akan menunjukkan kedewasaan yang baik, serta memiliki kualitas diri yang baik.

Berikut ciri-ciri dari orang yang memiliki rasa percaya diri dengan baik:

  1. Percaya dan yakin akan kemampuan dan potensi diri sendiri
  2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok
  3. Berani untuk menerima dan menghadapi penolakan orang lain
  4. Mempunyai pengendalian diri yang baik,
  5. Memandang keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha dan kerja keras diri sendiri
  6. Tidak mudah menyerah pada nasib
  7. Memiliki tanggung jawab yang tinggi
  8. Memiliki cara pandang yang positif
  9. Memiliki tujuan hidup dan harapan yang pasti.

Manfaat dari percaya diri tersebut adalah menjadi individu yang sesuai dengan jati diri, selalu optimis dalam menjalani semua hal, akan mudah untuk meraih kesuksesan, tidak ragu-ragu dalam melakukan sesuatu, mampu untuk mengembangkan kemampuan yang anda miliki, mampu untuk mengekspresikan diri secara positif, mudah berfikir secara realistis, memiliki kemampuan untuk memimpin dan dipimpin, siap mengkritik dan dikritik, punya semangat yang lebih tinggi, mentalitas akan kuat. Selain itu menjadi percaya diri tentu sangat memudahkan kita, seperti contohnya, orang yang percaya diri otomatis akan mudah bergaul, sehingga memudahkan kita mendapatkan relasi/hubungan.

Dimana zaman sekarang tak bisa dipungkiri bahwa relasi sangat dibutuhkan. Selain itu menjadi percaya diri memungkinkan kita untuk mudah mengeluarkan pendapat, dan yang paling penting, dengan percaya diri kita dapat dengan mudah mengenali jati diri.

Biodata Penulis :
Nama Muh. Imran, jenis kelamin laki-laki, kelahiran Bone 2 Agustus 2001. Bertempat tinggal di Kajuara, Kabupaten Bone. Merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Merupakan mahasiswa semester 3 jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Ushuluddin dan Komunikasi Islam (FUKIS) Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai. Ia juga berkecimpung di beberapa organisasi inteenal kampus, diantaranya Himaprodi
BPI, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Hizbul Wathan. (Red/Acc)

0 Comments