UJARAN.INFO – Knews Indonesia sukses menggelar Tik-talk secara virtual melalui aplikasi zoom dengan mengangkat tema “Dibalik Layar Gedung Rakyat”, Selasa (02/02/21).
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Nurhidayatullah B Cottong dengan menghadirkan narasumber dari staff Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesi (DPR-RI) yaitu Asran Siara, Putri Utami Muis, Muhammad Mizlan Nuzuly dan Andi Rante.
Pimpinan Redaksi, Pardi yang membuka acara mengatakan Tik-talk ini bagian dari program yang diselenggarakan rutin setiap bulan oleh Knews.
“Ini merupakan kegiatan yang rutin kami adakan dan sudah kali ketiga, tema yang kami angkat sangat menarik, dibalik layar gedung Rakyat, semoga melalui kegiatan-kegiatan intelektual seperti ini, kita sama-sama bisa saling memberikan pengalaman dan ilmu, apa lagi narasumber yang kita undang adalah pemuda inspiratif semua, yang jejak karirnya tidak kita ragukan, ini sebuah kebanggan bagi kami atas waktu dan ilmu yang sedianya mereka tuangkan bersama dengan seluruh peserta,” ucapnya saat sambutan pembukaan.
Narasumber pertama, Asran Siara yang merupakan alumni Universitas Negeri Makassar dan Universitas Negeri Jakarta menjelaskan interaksi kepercayaan itu sangat penting dalam pekerjaan apapun termasuk backgroundnya sebagai staff ahli DPR RI.
“Kepercayaan itu sangat penting karena biar bagaimana pun kepercayaan itu tetap harus dikedepankan, sebagai modal bersosialisasi yang baik,” ucapnya.
Selain itu, Narasumber kedua Andi Rante yang dikenal sebagai ekonom millenial menyampaikan kalau tenaga ahli itu adalah supporting system.
“Tenaga ahli itu lebih ke supporting system, memberikan masukan ke anggota DPR RI,” ungkapnya.
Lanjutnya, “Saya masuk TA dengan proses seleksi, tes dan wawancara dan administrasi lainnya hingga terpilih dan sekarang bisa berada disini.” Ujarnya.
Sementara itu, narasumber Putri Utami Muis yang menjadi tenaga ahli Anggota DPR RI asal Sulsel Ashabul Kahfi dari Partai Amanat Nasional (PAN) menyebut kalau menjadi seorang staff DPR RI itu mesti pendidika minimal strata 2 (S2) dan memiliki pengalaman kerja.
“Syarat untuk menjadi seorang staff itu minimal S2 atau pengalaman kerja 5 tahun,” tutur Pute sapaan akrabnya.
Muhammad Mizlan Nuzuly sebagai narasumber keempat asal Provinsi Aceh yang mendampingi anggota dewan di Komisi IV menjelaskan tentang tugas-tugas seorang tenaga ahli.
“Tenaga ahli itu memiliki tugas seperti menyusun bahan, siapkan materi, membuat laporan kerja kunjungan Dapil baik internal maupun Dapil 8 anggota DPR-RI, dimana dulu hanya 1 orang tenaga ahli sekarang 7 orang tenaga ahli,” tutupnya.
Keempat narasumber tersebut berbagi cerita dan pengalaman yang menarik, sejak mahasiswa hingga merantau ke Jakarta. Tiga narasumber berasal dari Sulawesi Selatan dan Mizlan sendiri dari tanah Sabang, Banda Aceh dengan cerita menariknya tentang kopi aceh dan aspirasi masyarakat.
Para narasumber menekankan bahwa anak muda sekarang penting untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk berkarya dimanapun dan apapun posisinya saat ini. (ril/wiwi)
0 Comments