China Berhenti Keluarkan Visa Terhadap Korea Selatan dan Jepang

UJARAN.INTERNASIONAL – China telah berhenti mengeluarkan visa jangka pendek terhadap peloncong/pengunjung Korea Selatan dan Jepang sebagai pembalasan atas pencegahan Covid terhadap pengunjung dari China.

Pihak Beijing mengatakan penyetopan visa Korea Selatan akan tetap berlaku sampai penyulitan masuk ke Korea yang “diskriminatif” terhadap China dicabut.

Jepang dan Korea Selatan bukan hanya mereka yang memberlakukan persyaratan masuk bagi pelancong dari China, asal dari kasus Covid tersebut, tetapi tindakan mereka termasuk yang paling ketat.

Pekan lalu, Korea Selatan berhenti mengeluarkan visa turis bagi mereka yang datang dari China, maka dari itu kementerian luar negeri China menyebut hal itu tidak dapat diterimah “tidak ilmiah”.

Jepang, saat ini mengizinkan pengunjung China masuk ke negaranya, asalkan mereka dinyatakan negatif Covid. Hal Ini mirip dengan Inggris dan AS, tetapi Jepang juga membatasi penerbangan dari China ke kota-kota tertentu yang ada di negaranya.

Kedutaan besar Beijing di Seoul dan Tokyo mengkonfirmasi, adanya pembatasan visa baru, bagi pengunjung yang mau ke China.,
China membuka kembali perbatasannya pada hari Minggu untuk pertama kalinya, sejak Maret 2020 sebagai bagian dari penghapusan “kebijakan zero-Covid” atau “bebas Covid”.

Menanggapi alasan china menetapkan aturan tersebut, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan kepada BBC, bahwa kebijakannya terhadap pendatang dari China “sesuai dengan bukti ilmiah dan obyektif”.

Menurut South Korea’s Disease Control and Prevention Agency atau Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, sekitar sepertiga dari semua pendatang dari China dinyatakan positif Covid sebelum pembatasan visa diberlakukan.

Di Bandara Internasional Incheon Seoul, satu-satunya bandara Korea Selatan yang masih memungkinkan menerimah penerbangan dari China, penumpang disambut oleh personel militer dengan peralatan antri virus.
Reporter BBC berhasil mewewancarai dengan beberapa pendatang saat mereka diantar ke tempat tes-covid bandara.

“Secara pribadi, saya pikir tidak apa-apa. Saya telah mengalami pengalaman yang jauh lebih buruk selama pandemi ini,” kata William, seorang pengusaha asal Shanghai. “Sebagai seorang Traveller saya hanya berusaha untuk mematuhi kebijakan sebisa mungkin.” Tapi penumpang lain mungkin tidak setuju.

“Menurut saya itu sama sekali tidak logis,” kata Emily, yang datang dari Hong Kong. Seperti halnya dengan mereka yang datang dari Tiongkok, dia diharuskan untuk diperiksa terlebih dahulu.

“Saya merasa agak tidak adil di posisi ini. Mereka juga pasti merasa sangat tidak aman, pikirku.”

Banyak warga Korea Selatan mendukung tindakan tersebut, untuk melindungi negara mereka dari lonjakan virus corona dari China, tetapi tidak semua yakin bahwa keputusan itu murni karena alasan medis.

“Ada unsur politik di dalamnya dan hubungan antara kedua negara tidak baik. Banyak orang Korea menyalahkan China atas virus corona,” kata Jinsun, yang sedang menuju ke Abu Dhabi.

Wanita lain yang akan berbulan madu ke Paris, mengatakan Korea Selatan mungkin tidak akan menerapkan aturan seperti, jika negara yang bersangkutan bukan China.

“Tapi sekali lagi, apa pun yang kami lakukan, China akan bersangkutan dengan hal itu,” katanya.

Pembatasan Korea Selatan seharusnya berlangsung setidaknya hingga akhir bulan, yang akan memberi para ilmuwan waktu untuk menganalisis potensi varian baru yang datang dari China.

“Saat ini tidak ada transparansi dari China tentang pemantauan varian Covid baru. Jika varian baru berasal dari China, itu akan menjadi situasi yang sangat sulit bagi seluruh dunia,” kata Profesor Kim Woo Joo, sebagai pakar penyakit menular di Universitas Korea sekaligus seorang penasihat pemerintah.

“Ini juga akan menjadi bencana bagi sistem perawatan kesehatan Korea. Saat ini kami sudah memiliki banyak rawat inap dan kematian dan orang lanjut usia kami juga kurang divaksinasi. Inilah yang kami khawatirkan.”

Saat ini, hanya beberapa pelancong bisnis atau diplomatik dari China yang diizinkan masuk ke Korea Selatan. Mereka harus diperiksa sebelum berangkat dan juga pada saat datang.

Seorang pria asal China yang dites positif Covid melarikan diri dari bus yang membawanya ke hotel karantina dekat bandara. Dua hari kemudian dia ditangkap polisi di sebuah hotel di Seoul. (Red/BBC)

Penulis: Nirwana

0 Comments