Modernisasi Irigasi Klaim Solusi Program Swasembada Pangan Presiden

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung tengah mengoptimalkan layanan irigasi dengan melakukan modernisasi Daerah Irigasi (DI) Rentang di Provinsi Jawa Barat.

UJARAN, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung tengah mengoptimalkan layanan irigasi dengan melakukan modernisasi Daerah Irigasi (DI) Rentang di Provinsi Jawa Barat. Proyek ini mendukung visi swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dengan meningkatkan produktivitas pertanian di tiga wilayah: Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu.

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan pentingnya peran irigasi dalam mencapai swasembada pangan. “Irigasi primer, sekunder, dan tersier yang optimal akan membantu percepatan menuju swasembada pangan,” ujar Menteri Dody saat meninjau proyek tersebut. Modernisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi secara signifikan, sekaligus mengamankan pasokan pangan nasional.

Daerah Irigasi Rentang melayani lahan seluas 87.840 hektar yang bergantung pada aliran Sungai Cimanuk. Melalui modernisasi, area ini akan memiliki jaringan irigasi yang lebih baik, operasional yang optimal, serta pemeliharaan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani setempat dan menambah ketersediaan pangan di Indonesia.

Modernisasi DI Rentang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi dari 5,6 ton per hektar menjadi 6,5 ton per hektar. Selain itu, area tanam akan meningkat dari 43.229 hektar menjadi 86.423 hektar. Indeks pertanaman di wilayah ini pun diproyeksikan meningkat dari 120% menjadi 230%, memberikan dampak signifikan pada hasil pertanian daerah tersebut.

Proyek modernisasi DI Rentang dimulai pada tahun 2016 dan direncanakan rampung pada tahun 2026. Saat ini, proyek telah mencapai 74% penyelesaian. Salah satu bagian penting dari modernisasi ini adalah pembangunan Bendungan Jatigede yang akan meningkatkan keandalan pasokan air serta memperluas wilayah irigasi.

Beberapa perbaikan infrastruktur irigasi dilakukan, termasuk peningkatan kapasitas saluran pembawa, pembuangan, bangunan, dan penambahan alat ukur debit. Modernisasi ini akan mengurangi kehilangan air dari 15% menjadi hanya 4%, memungkinkan petugas operasional untuk mendistribusikan air dengan lebih efisien.

Kondisi jaringan irigasi DI Rentang yang telah berusia puluhan tahun menyebabkan kinerja pelayanan airnya menurun. Melalui SE Dirjen SDA No.01/SE/D/2019, modernisasi irigasi dilakukan untuk meningkatkan tingkat layanan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Hal ini mencakup keandalan pasokan air, kualitas infrastruktur, dan penguatan manajemen irigasi.

Dengan proyek ini, pemerintah berharap dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi petani di Jawa Barat dan mendukung tercapainya swasembada pangan nasional sesuai dengan program pemerintah.

0 Comments