UJARAN.MAKASSAR – Idul Adha merupakan hari raya terbesar kedua bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap umat Islam memaknai idul adha khususnya di Indonesia yang meski ada yang berlebaran hari Sabtu maupun hari Ahad atau Minggu bukanlah hal yang mesti dipersoalkan.
Perbedaan hari lebaran baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha di Indonesia bukanlah hal baru sebab memiliki dasar pijakan dan menjadi penerapan toleransi yang sesungguhnya.
Salah satu alumni sekolah demokrasi Gowa (SDG), Sulsel tahun 2015, Syarifuddin mengatakan jika Islam adalah agama paling toleran dan Indonesia ini akan hancur jika adu domba dibiarkan berkembang menggerogoti negeri ini.
“Selamat berpuasa arafah bagi yang berpuasa hari Sabtu dan berlebaran bagi kaum muslimin lain khususnya warga Muhammadiyah. Islam adalah agama paling toleran dan NKRI akan kacau balau karena adu domba,” tulisnya Sabtu (09/07/2022).
Alumni SDG lain yakni Muhammad Arief menuliskan bahwa Idul Adha kali ini merupakan momentum untuk bersabar dan mengikhlaskan perbedaan yang ada.
“Belajar dari keikhlasan Nabi Ibrahim di kala anaknya akan dikorbankan dan seperti keikhlasan Nabi Ismail yang menerima atas kehendak Allah SWT. Mari jadikan hari Idul Adha ini sebagai moment untuk belajar mengikhlaskan dan bersabar. Selamat Hari Idul Adha 2022,” goresnya.
Jamaluddin mengutarakan pula agar Idul Adha sebagai ajang untuk saling maaf memaafkan.
“Memaafkan memang tidak akan bisa mengubah masa lalu, tetapi dengan memaafkan. Masa depan yang penuh dengan persaudaraan akan terlahir. Insya Allah di hari yang agung ini, kita dapat saling memaafkan dan di limpahkan keberkahan. Aamiin. Selamat Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1443 H,” tulis Jamal Tarra yang juga alumni SDG tersebut.
Diketahui, lebaran Idul adha 2022 di Indonesia terdapat perbedaan hari pelaksanaan. Muhammadiyah memutuskan hari raya kurban jatuh pada Hari Sabtu 9 Juli 2022 sedangan pemerintah lewat kementrian agama pada Minggu 10 Juli 2022. (SK)
0 Comments