UJARAN.CO.ID, Mamuju – PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor agrikultur melalui program Electrifying Agriculture (EA), yang menyediakan pasokan listrik andal dan efisien untuk pelaku usaha pertanian dan perikanan. Salah satu keberhasilan program ini terlihat di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, di mana UMKM tambak udang vaname berhasil menekan biaya operasional hingga 70 persen atau setara Rp6,6 juta per bulan, berkat sambungan listrik sebesar 16,5 kVA.
Ado Mas’ud, pemilik tambak udang vaname seluas dua hektare di Desa Beru-beru, mengungkapkan bahwa setelah beralih dari genset ke listrik PLN, produktivitas tambaknya meningkat signifikan. “Sebelum memakai listrik PLN, saya hanya bisa panen sekitar satu ton udang per satu setengah bulan. Kini, hasil panen mencapai 2,3 ton dalam satu siklus,” jelas Ado.
Ado juga mengapresiasi layanan responsif PLN yang memudahkan proses penyambungan listrik. Ia menyebut bahwa semakin banyak petambak di wilayahnya kini beralih menggunakan listrik PLN. “Listrik bukan hanya menghemat biaya, tapi juga meningkatkan hasil dan kualitas produksi tambak kami,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh petani tambak lainnya, Sudirman. Ia merinci bahwa sebelum menggunakan listrik PLN, tambaknya menghabiskan sekitar 1.382 liter solar per bulan dengan biaya mencapai Rp9,4 juta. Setelah migrasi ke listrik PLN, biaya operasional bulanannya turun drastis menjadi sekitar Rp2,8 juta. “Kini semua peralatan, seperti kincir dan penerangan malam hari, bisa dimaksimalkan untuk menjaga kualitas udang,” tutur Sudirman.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menegaskan bahwa Electrifying Agriculturemerupakan inovasi strategis PLN untuk mempercepat modernisasi sektor pertanian dan perikanan. “Program EA mengajak pelaku agrikultur untuk menggunakan mesin berbasis listrik yang lebih hemat, efisien, dan ramah lingkungan,” ungkap Edyansyah.
Ia menambahkan bahwa PLN juga menyediakan Renewable Energy Certificate (REC) sebagai bukti penggunaan energi hijau oleh pelanggan. “Melalui program ini, kami menghadirkan nilai bersama (Creating Shared Value) bagi masyarakat dan lingkungan,” lanjutnya.
Hingga Maret 2025, jumlah pelanggan Electrifying Agriculture di wilayah Sulselrabar mencapai 3.887 pelanggan dengan total daya terpasang sebesar 192.110 kVA. Edyansyah menegaskan bahwa program EA menjadi bagian dari upaya strategis PLN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis ketenagalistrikan di sektor riil.
0 Comments