![]() |
Seorang pengusaha travel di Bone berinisial BP (65) diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SN (51). |
UJARAN.CO.ID, BONE -- Seorang pengusaha travel di Bone berinisial BP (65) diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SN (51). Insiden tersebut terjadi di halaman Masjid Al Munawwarah, Kompleks BTN Griya Bajoe, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 05.30 WITA.
Korban, SN, mengungkapkan bahwa kejadian itu terjadi setelah dirinya selesai menjalankan salat subuh. Pelaku disebut sudah menunggu di luar masjid dan langsung melakukan pemukulan saat korban keluar.
"Pelaku langsung memukul wajah saya saat keluar dari masjid. Dia masih ingin memukul lagi, tapi sudah dilerai oleh jemaah lain," kata SN, Rabu (15/1/2025).
Akibat penganiayaan tersebut, SN mengalami sakit di telinga dan pusing di kepala, sehingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. "Saya langsung ke rumah sakit karena sakit di telinga dan kepala," ujarnya.
SN menduga aksi kekerasan ini terjadi karena pelaku tidak terima atas kritikan terhadap usaha travel miliknya. "Saya pernah memakai jasa travelnya dan mengkritik pelayanannya. Mungkin itu yang membuat dia tidak terima," ungkapnya.
Korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Bone dengan Nomor Laporan LP/20/1/2025/SPKT/RES BONE tertanggal 11 Januari 2025. Laporan tersebut kini tengah ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Yusriadi Yusuf, membenarkan adanya laporan penganiayaan ini. "Kami sudah menerima laporan dan sedang memeriksa pelaku untuk proses lebih lanjut," katanya.
Kasus ini mendapat perhatian dari masyarakat sekitar yang mengecam tindakan kekerasan di tempat ibadah. Mereka berharap proses hukum berjalan adil dan transparan.
Insiden ini menjadi peringatan penting akan perlunya menjaga sikap saling menghargai, terutama dalam merespons kritik dalam dunia usaha. Polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap motif dan kronologi kejadian secara menyeluruh.
Hingga kini, pihak keluarga korban berharap agar pelaku segera diproses hukum sesuai dengan perbuatannya dan kejadian serupa tidak terulang.
0 Comments