Mendagri Sebut Pemda Akan Anggarkan Program Makan Bergizi Gratis Lewat APBD

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat dukungan luas dari pemerintah daerah (Pemda). Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

UJARAN.CO.ID, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat dukungan luas dari pemerintah daerah (Pemda). Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Kita tahu bahwa selain untuk meningkatkan kesehatan, program ini juga menciptakan economic circular. Hasil pangan masyarakat seperti hasil pertanian dan peternakan akan dibeli, sehingga ekonomi di daerah meningkat,” kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Tito mengungkapkan, banyak daerah telah mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk mendukung program MBG. Konsolidasi bersama Pemda menunjukkan bahwa total kontribusi daerah mencapai 2,3 hingga 2,5 triliun rupiah untuk pelaksanaan program ini.

“Targetnya antara 2 ribu sampai 4 ribu satuan pelayanan pemenuhan gizi pada bulan September, dengan anggaran dari kabupaten sebesar 2,3 triliun rupiah dan provinsi sekitar 2,5 triliun rupiah,” ujar Tito.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk mendirikan fasilitas pemenuhan gizi di sekolah-sekolah. Presiden Prabowo Subianto juga meminta Kementerian Dalam Negeri berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memprioritaskan daerah yang memiliki angka stunting dan kemiskinan tinggi.

“Presiden memerintahkan kami untuk fokus pada daerah-daerah yang angka stunting-nya tinggi dan tingkat kemiskinannya tinggi sebagai target utama,” tambah Tito.

Setiap daerah akan berkontribusi sesuai kemampuan pendapatan asli daerah (PAD) masing-masing. Untuk daerah dengan PAD rendah, bantuan akan diberikan oleh BGN guna memastikan semua anak mendapat manfaat program MBG.

“Misalnya, Kabupaten Badung dengan PAD tinggi mampu meng-cover seluruh anak SD sebanyak 72 ribu hanya dengan APBD mereka. Tapi untuk wilayah Indonesia bagian timur dengan PAD rendah, BGN akan membantu meng-cover kebutuhan anak-anak,” jelas Tito.

Program MBG juga bertujuan untuk mengurangi angka stunting dan meningkatkan akses gizi seimbang bagi masyarakat kurang mampu. Dukungan ini dinilai strategis untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.

“Program ini bukan hanya investasi kesehatan, tetapi juga pembangunan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan hasil produksi lokal,” tutup Mendagri.

Hingga saat ini, Pemda terus menunjukkan antusiasme dalam mendukung program MBG, dengan target jangka panjang menciptakan generasi sehat dan produktif.

0 Comments