Ali Yafid Tegaskan Sterilisasi Kemenag Sulsel dari Praktik KKN, Mulai dari KUA Musuhi Korupsi

Pengurus Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (PW APRI) Sulawesi Selatan periode 2024-2029 resmi dikukuhkan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel, H. Ali Yafid, Rabu, 22 Januari 2025.
UJARAN.CO.ID, MAKASSARPengurus Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (PW APRI) Sulawesi Selatan periode 2024-2029 resmi dikukuhkan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel, H. Ali Yafid, Rabu, 22 Januari 2025. Acara ini berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Sulsel dengan dihadiri Ketua Umum Pengurus Pusat APRI, H. Madari, beserta jajaran Penasehat, Pembina, dan Pengawas APRI Sulsel.

Dalam sambutannya, H. Ali Yafid menegaskan komitmennya untuk mensterilkan lingkungan Kemenag Sulsel dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). "Saya mau sterilkan Kemenag Sulsel dari praktik KKN. Siapa lagi yang bisa dipercaya masyarakat kalau bukan dimulai dari KUA. Jadilah pelopor untuk memusuhi KKN," ujarnya.

Ali Yafid juga meminta penghulu untuk menjaga integritas dengan mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. "Artikulasikan nilai agama dalam keseharian kita untuk selanjutnya menjadi kebiasaan. Jadilah pionir dalam mendekatkan umat dengan agamanya," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya aplikasi Dumas (Pengaduan Masyarakat) sebagai alat kontrol terhadap layanan publik, termasuk layanan pencatatan nikah. "Kalau sampai ada penghulu melakukan tindakan KKN, meminta sesuatu yang bukan haknya, maka saya akan tindak tegas," tegasnya.

Menurutnya, ASN di bawah Kemenag Sulsel harus menjadi teladan dalam hal integritas dan kredibilitas. "Biar sedikit tapi halal dan berkelanjutan, daripada besar tapi menggusarkan. Kita hidup di bawah undang-undang, regulasi, serta kebijakan," ujarnya.

Ketua Umum PP APRI, H. Madari, dalam sambutannya meminta para penghulu menjadikan organisasi APRI sebagai motivasi dalam melayani masyarakat. "Berorganisasi jangan dijadikan beban. Jadikan ini sebagai pemicu semangat dalam melayani masyarakat," ujarnya.

Madari juga menekankan pentingnya menjaga kode etik dan integritas penghulu, mengingat profesi ini menjadi sorotan publik. "Segala yang kita lakukan dipantau masyarakat. APRI harus jadi penggerak perubahan sehingga tidak ada lagi komplain melalui dumas," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa APRI bertugas meningkatkan kualitas dan kompetensi penghulu agar menjadi panutan masyarakat. "Targetnya adalah penghulu yang kompeten dan bisa menjadi idola di masyarakat," ujarnya.

Pengukuhan PW APRI Sulsel ini juga dirangkaikan dengan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang berlangsung secara hybrid, diikuti penghulu dari seluruh Sulawesi Selatan baik secara luring maupun daring. "Kami berharap seluruh kepengurusan APRI dapat melaksanakan tugas dengan penuh integritas," pungkasnya.

Diketahui, PW APRI Sulsel periode 2024-2029 dipimpin oleh H. Abdul Rahman sebagai Ketua, Ahmad Jazil sebagai Sekretaris, dan Idham Rusdi sebagai Bendahara, dengan total kepengurusan sebanyak 48 orang.

0 Comments