![]() |
Teksturnya yang menyerupai daging dengan rasa gurih dan aroma khas membuat hidangan ini begitu memikat. Foto: Indonesia-Ragam |
![]() |
Teksturnya yang menyerupai daging dengan rasa gurih dan aroma khas membuat hidangan ini begitu memikat. Foto: Indonesia-Ragam |
Kuliner ini terbuat dari rebung bambu muda jenis jajang atau petung yang diolah melalui proses panjang, termasuk pengasapan selama satu hingga dua bulan. Proses pengasapan inilah yang memberikan rasa khas dan daya tahan krecek rebung.
Nugraha Yudha, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang, menyebutkan bahwa penetapan ini merayakan sejarah dan tradisi masyarakat Pasrujambe. “Proses pengolahan rumit menjadi ciri khas yang membedakan krecek rebung dari daerah lain,” ujarnya.
Krecek rebung biasanya dimasak dengan santan dan bumbu opor, disajikan bersama lontong, sambal petis, dan telur goreng. Teksturnya menyerupai daging dengan aroma khas yang menggugah selera.
Oktavianus Masse, pembuat krecek rebung di Pasrujambe, mengungkapkan bahwa aliran sungai dari Lembah Grime Nawa adalah sumber bahan baku berkualitas. Nama lokal "Nggam" menggambarkan air sebagai pemberian Tuhan.
Penetapan ini membuka peluang bagi Lumajang untuk mempromosikan krecek rebung secara nasional dan internasional. Pemerintah setempat juga mendorong UMKM memanfaatkan momentum ini sebagai identitas kuliner daerah.
Selain sebagai ikon budaya, krecek rebung diharapkan menjadi daya tarik pariwisata kuliner yang mampu meningkatkan ekonomi lokal. Hidangan ini mencerminkan keanekaragaman budaya Indonesia sekaligus memberikan potensi pengembangan wisata.
Dengan pengakuan ini, Lumajang semakin memperkokoh posisinya dalam menjaga kekayaan kuliner Nusantara dan membawanya ke panggung internasional. Krecek rebung kini menjadi simbol kebanggaan masyarakat sekaligus bagian dari warisan budaya yang harus terus dilestarikan.
0 Comments