Tamsil Linrung Bahas Fungsi dan Kewenangan DPD RI di Procope Makassar

UJARAN.MAKASSAR – Senator asal sulsel hadir sebagai pembicara dalam agenda sekolah politik yang digelar Talifoundation di Cafe Procope jalan Perintis kemerdekaan Makassar, Jumat (29/07/2022)

Kegiatan tersebut juga di hadiri legialator DPRD Sulsel dari Partai Keadilan Sejahtera, Ismail Bachtiar dan juga Pengamat Politik Andi Ali Armunanto sebagai pembicara panelis

Dihadapan Aktivis Tamsil Linrung menjelaskan terkait kewenangan DPD saat ini.

“Kehadiran DPD Sebagai lembaga perwakilan yang perlu dimaknai sebagai lembaga representasi yang dapat menyuarakan setiap kepentingan daerah dalam berbagai sektor penyelenggaraan negara guna mencegah adanya disintegrasi bangsa”

Tamsil menambahkan bahwa kewenangan konstitusional DPD RI diharapkan menjadi sebuah lembaga perwakilan yang peka terhadap persoalan-persoalan yang berdampak bagi pembangunan daerah. Salah satu persoalan yang belakangan ini mengemuka adalah bagaimana mekanisme sistem pemilihan pemimpin bangsa yang dapat memberikan ruang bagi masyarakat dan daerah untuk turut menentukan pemimpinnya.

Lain halnya dengan legislator PKS Ismail Bahtiar beliau menjelaskan terkait kewenangan DPRD sulsel dalam bermitra dengan pemerintah selama ini.

“Kami selaku legislator Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ada banyak catatan penting yang perlu kita tuntaskan, terlepas dari apa yang dimunculkan ke permukaan banyak hal yang perlu perhatian kita bersama, diantaranya kondisi infrastruktur jalan yang ketika ditinjau dari janji politik lalu ini belum sampai 1/2 salah satunya kondisi jalan di Luwu dan antang misalnya, perlu ada penyelesaian kongkrit daripada kita masih berada di ranah pembahasan”

Terkait kelembagaan perlu adanya atensi publik yang responsif untuk membantu menyelesaikan, menginformasikan kondisi kondisi real yang terjadi di Lapangan. Terakhir terkait kesejahteraan Guru Honorer perlu menjadi prioritas kita khususnya di Sulawesi Selatan, Tambanya.

Pengamat politik sulsel Andi Ali Armunanto yang juga hadir sebagai pembicara panelis mengatakan bahwa Banyak isu menarik tentang politik akhir akhir ini, tidak hanya 4 universitas yang telah mengusulkan untuk membuka prodi ilmu politik, tetapi dinamika politik menjadi trend.

“Negara adalah produk politik, seperti aturan. Bagus tidaknya pphn tergantung proses politiknya. Saya melihat bahwa relasi masyarakat dan negara hanya terjadi pada saat pemilu, yang kemudian tidak dikuatkan dengan keterhubungan yang kuat satu sama lain”

Selain itu akademisi Unhas juga mengingatkan terkait pentingnya networking, berjejaring, modal silaturahmi perlu dilakukan dalam mengakses orang dengan cepat. Politik perlu juga didasari oleh cinta agar kemudian tidak menghadirkan transaksi di dalamnya, karena politik tidak dibicarakan dengan main main dan butuh respon yang tidak main main pula.

Adapun kesimpulan dalam diskusi panelis tersebut bahwa Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) dapat mewujudkan bangsa yang besar, karena bangsa yang besar jika warganya memiliki karakter dan moral yang bagus,Pphn dilakukan dengan pendekatan yang berorientasi pada pembangunan karakter, Perlu perhatian penting terkait persoalan infrastruktur, Indonesia memberikan semangat bahwa(bangun jiwanya bangunlah badannya) ,Pembangunan ekonomi masyarakat untuk mensejahterahkan masyarakat umum , Konsep Backstage dan frontstage.(AS/Rls)

0 Comments