“Presiden Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, memiliki program swasembada pangan dan makan bergizi gratis. Saya pikir program ini relevan dengan kerjasama riset antara Universitas Arkansas dan Pemerintah Indonesia,” ujar Tamsil.
Tamsil menyebutkan bahwa Indonesia sebagai negara agraris memerlukan riset berbasis teknologi untuk mengembangkan potensi pangan. Ia menilai riset dapat menghasilkan varietas unggul yang lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan perubahan iklim.
“Riset terarah akan mendukung penyediaan bahan pangan berkualitas serta memastikan ketersediaan pangan hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan kelompok rentan,” tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen, Tamsil mendorong adanya program beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di Universitas Arkansas. Menurutnya, peningkatan kerjasama ini akan membuka peluang lebih besar bagi generasi muda Indonesia untuk mengembangkan potensi riset.
“Kami berharap Universitas Arkansas dapat menawarkan lebih banyak beasiswa riset bagi mahasiswa Indonesia. Langkah ini akan mendukung upaya Indonesia dalam membangun SDM unggul di bidang pertanian dan pangan,” katanya.
Sementara itu, Profesor Adnan Alrubaye, Direktur Asosiasi Program Pascasarjana Biologi Sel dan Molekuler Universitas Arkansas, menyampaikan apresiasinya terhadap mahasiswa dan peneliti asal Indonesia. Ia menilai mahasiswa Indonesia sangat produktif dalam menghasilkan karya ilmiah di bidang pangan.
“Universitas Arkansas merupakan salah satu sentra pangan utama di Amerika Serikat. Dengan kerjasama ini, Indonesia dapat memanfaatkan riset kami untuk mengembangkan sektor pertanian dan peternakan,” ujar Adnan.
Adnan juga menawarkan beasiswa riset bagi mahasiswa Indonesia yang berminat menempuh pendidikan di Universitas Arkansas. Ia bahkan menawarkan posisi manajer riset kepada mahasiswa doktoral asal Indonesia yang dinilai berprestasi.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh staf khusus Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Profesor Sri Hartati R. Suradijono, yang akan menindaklanjuti rencana kerjasama tersebut.
Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk mendukung program swasembada pangan dan meningkatkan kapasitas SDM Indonesia di bidang riset pangan global.
0 Comments