![]() |
Proyek jalan tersebut dinilai sebagai proyek gagal yang diduga dikerjakan secara tidak profesional dan berpotensi fiktif. |
UJARAN.CO.ID, AMBON — Ketua Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Maluku, Salim Rumkefing, dipastikan akan memimpin langsung aksi demonstrasi yang digelar pada Senin, 9 Juni 2025, di depan Markas Polda Maluku dan Kejaksaan Tinggi Maluku. Aksi ini menyoroti dugaan proyek bermasalah peningkatan kapasitas struktur jalan Desa Tahalupu – Dusun Tihu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang dibangun pada tahun anggaran 2023 dengan nilai anggaran Rp7,33 miliar.
Proyek jalan tersebut dinilai sebagai proyek gagal yang diduga dikerjakan secara tidak profesional dan berpotensi fiktif. Pasalnya, jalan yang seharusnya menopang aktivitas warga tersebut kini telah mengalami kerusakan parah hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan pasca pengerjaan.
“Kami tidak akan tinggal diam melihat uang negara dikorupsi dan rakyat dirugikan. Jalan yang baru dibangun sudah rusak, ini bukti nyata ketidakmampuan dan kesengajaan dalam pengerjaan proyek ini,” tegas Salim Rumkefing, dalam keterangannya kepada media.
Salim mendesak agar Polda Maluku dan Kejaksaan Tinggi Maluku segera melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap proyek ini. Ia menuntut agar kontraktor pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) segera ditangkap dan diproses hukum. Ia juga meminta agar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten SBB ikut diperiksa karena diduga kuat mengetahui dan membiarkan proses pengerjaan yang diduga sarat pelanggaran.
“Kami minta aparat penegak hukum tidak hanya menonton. Ada potensi kerugian negara yang harus segera diusut. Jika tidak ditindak, maka kami pastikan gelombang aksi akan terus berlanjut,” ujar Salim.
Aksi ini akan melibatkan puluhan aktivis dan elemen pemuda dari berbagai organisasi di Maluku yang tergabung dalam gerakan moral anti korupsi infrastruktur daerah. Mereka menilai bahwa kerusakan jalan tersebut bukan hanya soal teknis, melainkan soal korupsi yang sistematis.
Pihak Pemuda Lira Maluku menilai kasus ini bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar jaringan mafia proyek infrastruktur di Maluku, yang selama ini diduga bermain dalam sejumlah proyek jalan dan jembatan yang bermasalah di berbagai kabupaten.
Aksi yang akan digelar ini mendapat dukungan dari berbagai komunitas dan tokoh pemuda setempat yang juga prihatin terhadap buruknya kualitas infrastruktur di daerah pedalaman Maluku. Salim menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan laporan resmi yang akan diserahkan ke Kejaksaan Tinggi dan Polda Maluku sebagai dasar hukum untuk memulai proses penyelidikan.
0 Comments