UJARAN.CO.ID, Jakarta – Sebuah ramalan mengejutkan datang dari Jepang dan menghebohkan publik dunia maya. Seorang mangaka sekaligus peramal bernama Ryo Tatsuki memprediksi akan terjadi tsunami besar pada Juli 2025yang akan berdampak langsung pada sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia, Jepang, Taiwan, dan Kepulauan Mariana Utara.
Ramalan ini menjadi sorotan karena sebelumnya Ryo Tatsuki juga pernah memprediksi gempa dan tsunami Jepang 11 Maret 2011, yang terbukti akurat hingga tanggal kejadiannya. Dalam komik visionernya berjudul The Future I Saw, Tatsuki menggambarkan penglihatan masa depan yang kemudian dianggap banyak pihak sebagai pertanda bencana.
Dalam ramalan terbarunya, ia menggambarkan laut di selatan Jepang “mendidih” dengan gelembung raksasa akibat letusan gunung api bawah laut. Kondisi tersebut disebutnya sebagai awal dari tsunami dahsyat yang akan menyapu wilayah-wilayah pesisir Asia Timur dan Tenggara. “Saya melihat zona berbentuk belah ketupat menghubungkan empat wilayah yang akan terdampak paling parah,” ujarnya.
Menurut Tatsuki, kekuatan tsunami yang akan datang pada Juli 2025 ini bisa jauh lebih mematikan dibandingkan peristiwa 2011. Ia menekankan bahwa gelombang laut akan menghantam garis pantai dengan kekuatan yang belum pernah tercatat sebelumnya. “Tsunami ini lebih besar, lebih cepat, dan lebih menghancurkan,” ujarnya.
Media sosial pun langsung dibanjiri diskusi seputar ramalan tsunami Ryo Tatsuki. Banyak netizen mengaitkan ramalan tersebut dengan serangkaian bencana alam 2025 yang telah terjadi dalam empat bulan pertama tahun ini, seperti kebakaran hutan di Los Angeles dan gempa bumi di perbatasan Thailand-Myanmar. “Ramalan ini datang di tengah banyak bencana nyata, jadi orang semakin percaya,” ujar seorang pengguna Twitter.
Nama Ryo Tatsuki pun kembali viral setelah beberapa potongan manga lamanya dibagikan di platform seperti TikTok, Instagram, dan X (Twitter). Dalam gambar-gambar itu, terlihat ilustrasi letusan gunung api bawah laut, awan hitam pekat, dan kota-kota pesisir yang porak-poranda. “Saya hanya menggambarkan apa yang saya lihat dalam mimpi sejak muda,” ujarnya.
Meski belum ada bukti ilmiah untuk membenarkan ramalan tersebut, sejumlah pakar kebencanaan menyarankan agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan. Menurut Badan Meteorologi Jepang, kawasan Pasifik Barat Dayamemang memiliki potensi aktivitas seismik tinggi akibat pertemuan lempeng tektonik. “Kami tidak mengomentari ramalan, namun kesiapsiagaan tetap menjadi prioritas,” ujarnya.
Di Indonesia, sejumlah netizen menyuarakan keprihatinan dan mendesak pemerintah untuk meningkatkan sistem peringatan dini tsunami di wilayah-wilayah rawan seperti Aceh, Sulawesi Utara, dan Maluku. “Kalau ramalan ini benar, kita harus sudah siap dari sekarang,” ujar seorang warga net.
Para pengamat menyarankan untuk tidak mengabaikan sinyal-sinyal dini dari berbagai sumber, termasuk yang datang dari budaya populer. “Ramalan tidak bisa dijadikan dasar ilmiah, tapi bisa mendorong masyarakat untuk lebih peduli pada mitigasi bencana,” ujar analis sosial dari Universitas Tokyo.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada peringatan resmi terkait tsunami dari badan meteorologi internasional. Namun, ramalan tsunami Juli 2025 oleh Ryo Tatsuki telah memicu perdebatan global tentang peran intuisi, seni, dan sains dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti. “Saya hanya ingin orang bersiap, bukan panik,” ujarnya.
0 Comments