IPCM Catat Pendapatan Rp1,34 Triliun Sepanjang 2024

Pendapatan IPCM tahun 2024 didorong oleh bisnis utama jasa pelayanan kapal yang menyumbang sebesar Rp 1,30 triliun, atau tumbuh 22,64 persen secara tahunan.

UJARAN.CO.ID, JAKARTA - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang tahun 2024 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,34 triliun, meningkat 18,58 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,13 triliun.


Pendapatan IPCM tahun 2024 didorong oleh bisnis utama jasa pelayanan kapal yang menyumbang sebesar Rp 1,30 triliun, atau tumbuh 22,64 persen secara tahunan. Rinciannya, pendapatan dari jasa penundaan kapal mencapai Rp 1,20 triliun, sementara jasa pemanduan kapal menghasilkan Rp 91,73 miliar.


Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, menyampaikan bahwa pertumbuhan kinerja tersebut didukung oleh sejumlah langkah ekspansi strategis yang dilakukan perusahaan selama tahun lalu. “IPCM terus melakukan perkuatan armada tunda dan pandu guna meningkatkan pelayanan operasional dengan fokus kepada kepuasan pelanggan, memastikan kesiapan armada, keselamatan kerja, serta transformasi yang berkelanjutan,” ujarnya.


Selain peningkatan pendapatan, laba tahun berjalan IPCM juga mengalami kenaikan sebesar 5,82 persen menjadi Rp 166,84 miliar dari sebelumnya Rp 157,66 miliar pada 2023. Kinerja positif ini mempertegas posisi IPCM sebagai perusahaan kepelabuhanan terkemuka di Indonesia.


Shanti menjelaskan bahwa IPCM melakukan ekspansi wilayah operasional ke daerah Laiwui, Halmahera Selatan, Maluku Utara dan menjalin kerja sama strategis penyediaan kapal tunda di Pelabuhan Tarakan, Kalimantan Utara. “Kami juga membangun dua unit kapal tunda baru untuk memperkuat armada dan meningkatkan kapasitas layanan,” ujarnya.


Pada tahun 2025, IPCM akan melanjutkan ekspansi melalui strategi pengembangan bisnis secara organik maupun anorganik. Langkah ini diambil sesuai rencana induk pengembangan perusahaan di sektor jasa marine dan pelabuhan. “Kami akan tetap mengembangkan portofolio secara berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan pasar,” ujarnya.


Untuk mendukung agenda ekspansi tersebut, IPCM mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 158,2 miliaruntuk periode 2024 dan 2025. Dana ini digunakan secara multiyears untuk pembangunan dua kapal tunda baru. “Capex ini menjadi bagian dari investasi strategis jangka panjang perusahaan,” ujarnya.


Shanti optimistis bahwa IPCM akan mampu menjaga pertumbuhan kinerja di tengah tantangan global, termasuk dampak dari kebijakan perdagangan baru Amerika Serikat. “Kami memantau secara cermat kondisi ekonomi global dan nasional untuk menyesuaikan strategi bisnis perusahaan,” ujarnya.


Menurutnya, terdapat peluang dari kebijakan pemerintah Indonesia, seperti relaksasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan pemberian insentif fiskal dan non-fiskal untuk meningkatkan investasi dan impor dari AS. “Perseroan tetap optimistis dari kebijakan pemerintah tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja Perseroan,” ujarnya.


Dengan langkah ekspansi, optimalisasi armada, dan dukungan regulasi pemerintah, IPCM menargetkan kinerja keuangan yang lebih kuat di tahun 2025, sekaligus memperkuat perannya dalam mendukung pertumbuhan logistik dan pelayaran nasional. “Kami berharap pada tahun ini pendapatan serta laba akan dapat terus menghasilkan kinerja yang positif,” ujarnya.

0 Comments