Program Electrifying Agriculture PLN Hemat Biaya Operasional Petani Hingga 75 Persen


Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) sukses membantu pompanisasi sawah bagi petani di Sulawesi Selatan dalam menghemat biaya operasional sampai dengan 75 persen per bulan. Tidak hanya itu, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah PLN juga terus menggenjot program Electrifying Agriculture (EA) dengan meningkatkan layanan untuk kebutuhan listrik petani dan peternak khususnya di Provinsi Sulawesi, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.


UJARAN.CO.ID, Makassar - PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture (EA) berhasil mengurangi biaya operasional petani di Sulawesi hingga 75 persen. Program ini mendukung ketahanan pangan nasional dengan menyediakan layanan kelistrikan andal bagi petani dan peternak di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.


Patahuddin, seorang petani di Makassar, Sulawesi Selatan, mengungkapkan bahwa penggunaan listrik dari PLN mempermudah pengairan sawahnya sekaligus menghemat biaya. Sebelumnya, ia menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan pengeluaran Rp900 ribu per bulan. Kini, dengan listrik daya 5.500 Volt Ampere, ia hanya menghabiskan Rp350 ribu per bulan, menghemat hingga 61 persen.


“Penggunaan listrik dari PLN membuat pengairan lebih maksimal. Sebelumnya saya hanya bisa mengairi tiga petak sawah per hari, kini bisa mencapai lima petak per hari,” ujar Patahuddin.


Hasbi, petani bawang merah di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, juga merasakan manfaat program Electrifying Agriculture. Dengan listrik berdaya 10.600 Volt Ampere, ia berhasil menghemat biaya operasional dari Rp5,2 juta menjadi Rp1,3 juta per panen, atau sekitar 75 persen.


“Jika dalam setahun bisa panen enam kali, total penghematan saya mencapai Rp23,4 juta. Listrik PLN juga meningkatkan kapasitas produksi bawang merah dari 45 ton menjadi 48 ton per tahun, sehingga pendapatan saya naik menjadi Rp69 juta per tahun,” jelas Hasbi.


General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono, menyatakan bahwa program Electrifying Agriculture tidak hanya membantu petani menghemat biaya operasional, tetapi juga meningkatkan produktivitas. Hingga Desember 2024, total pelanggan program ini di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat mencapai 3.820 pelanggan dengan total daya terpasang 191.618 kiloVolt Ampere (kVA).


“Kami terus berkomitmen memberikan layanan kelistrikan yang andal untuk mendukung roda perekonomian masyarakat, khususnya di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Program ini menjadi solusi bagi pelaku usaha meningkatkan efisiensi operasional,” kata Budiono.


Budiono menambahkan bahwa PLN berkomitmen meningkatkan jumlah pelanggan yang merasakan manfaat program ini. “Banyak petani yang sudah beralih ke Electrifying Agriculture dan merasakan dampak positifnya,” tambahnya.


Program Electrifying Agriculture diharapkan mampu mendukung program ketahanan pangan nasional dengan meningkatkan produktivitas petani dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi. PLN juga berupaya terus berinovasi dalam menghadirkan layanan yang mendukung keberlanjutan sektor pertanian.


0 Comments