Peninjauan Worksop baru Rappo Indonesia |
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi, menyatakan bahwa sampah plastik adalah salah satu masalah besar yang membutuhkan solusi efektif. "Sampah plastik menjadi tantangan serius yang harus kita atasi bersama. Melalui program ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah dan daur ulang. Sinergi antara Rappo, PLN, dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan solusi berkelanjutan," ungkap Andi.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya yang berada di kawasan pesisir. Warga Kecamatan Biring Kanaya, Alwan Januar Setiawan, mengapresiasi peluncuran program ini sebagai langkah yang signifikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. "Program ini memberikan peluang bagi masyarakat, terutama ibu-ibu dan nelayan yang sering terhambat oleh cuaca buruk, untuk memperoleh pendapatan tambahan," kata Alwan.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono, menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan PLN. “Kami mendukung program ini untuk memberdayakan masyarakat pesisir sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Kami juga menyediakan bantuan peralatan dan material yang diperlukan dalam proses produksi,” ujar Budiono.
Budiono menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. “Kami berharap program ini tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah plastik dan keberlanjutan lingkungan,” tambah Budiono.
CEO Rappo Indonesia, Muhammad Akmal Idrus, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai tinggi. "Kami percaya program ini dapat membuka peluang baru bagi masyarakat prasejahtera, khususnya di kawasan pesisir. Melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan, kami memberdayakan masyarakat untuk memproduksi furniture berbasis daur ulang," kata Akmal.
Akmal juga menekankan bahwa inisiatif ini penting dalam menciptakan produk bernilai tinggi dari limbah plastik, yang juga berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. "Kami berharap program ini menjadi langkah awal untuk menciptakan inovasi dan kolaborasi yang lebih luas di masa depan," ungkapnya.
Acara tersebut ditutup dengan pembukaan workshop pengelolaan furniture daur ulang yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Rappo Indonesia dan PLN optimis bahwa program ini akan menginspirasi lebih banyak inisiatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, serta mendorong kesadaran lebih luas tentang pengelolaan limbah dan keberlanjutan.
0 Comments