Ketua Umum Federasi Rakyat Indonesia Soroti Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran di Batu Putih

Armada mobil pemadam kebakaran Kolaka Utara

UJARAN, Kolaka Utara – Ketua Umum Federasi Rakyat Indonesia paskal mengangkat komentar terkait pengadaan mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di Kecamatan Batu Putih. 

Pengadaan mobil pemadam kebakaran ini telah diresmikan dengan alokasi anggaran tahun 2024 sebesar Rp 1 Milyar lebih Namun, sangat disayangkan bahwa kendaraan tersebut baru akan beroperasi pada tahun 2025.

Ketua Umum Federasi Rakyat indonesia menggarisbawahi pentingnya kehadiran mobil pemadam kebakaran di Kecamatan Batu Putih sebagai alternatif untuk mengantisipasi potensi kebakaran di sekitar daerah tersebut, termasuk di Kecamatan Porehu yang berbatasan langsung dengan Batu Putih. 

Menurutnya, mobil pemadam kebakaran di Batu Putih bisa lebih cepat menangani insiden kebakaran di wilayah-wilayah terdekat daripada menunggu bantuan dari armada pemadam kebakaran yang berada di Lapai dan Lasusua, yang jaraknya cukup jauh.

“Pengadaan ini seharusnya bisa menjadi solusi cepat dalam menghadapi bencana kebakaran di wilayah-wilayah seperti Porehu, karena letak geografisnya yang berdekatan. Tetapi, ini menjadi tanda tanya besar mengapa mobil pemadam kebakaran yang dianggarkan tahun 2024 baru bisa dioperasikan tahun 2025,” ungkapnya. Rabu (02/10/24).

Komentar ini mencuat setelah insiden kebakaran yang terjadi di Desa Tobela, Kecamatan Porehu, yang menyebabkan satu korban jiwa wanita lanjut usia meninggal dunia pada hari Rabu (02/10/2024), di mana jarak yang jauh dari armada tidak mampu menjangkau lokasi kebakaran.

Ketua Umum Federasi Rakyat Indonesia juga mempertanyakan langkah Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kolaka Utara terkait penundaan operasional mobil tersebut. 

"Mengapa pengadaan mobilnya sudah dilakukan, namun operasionalnya baru akan berjalan di tahun berikutnya, sementara diskusi terkait persiapan armada belum tuntas?" tegasnya. 

Pertanyaan ini menuntut klarifikasi dari pihak terkait, mengingat urgensi dan potensi risiko yang tinggi jika terjadi lagi kebakaran di wilayah sekitar tanpa kesiapan armada yang memadai. (jj)

0 Comments