Gubernur Tolak Kontrak PT Vale, "Tegas" Direktur IWI Angkat Bicara

UJARAN.MAKASSAR – Keputusan Tiga Gubernur di Sulawesi menolak perpanjangan Kontrak Pt Vale Indonesia di acungi jempol oleh Direktur Yayasan Indonesia Menang (Indonesia Winner Institute), Andi Irwan Patawari.

Ketiga Gubernur tersebut yakni, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menolak kontrak karya PT Vale Indonesia diperpanjang.

Hal ini dilansie dari suarasulsel.com, diungkapkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sekjen dan Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI oleh Panja Vale Komisi VII DPR RI di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman mengaku berkomitmen dan bertekad untuk mengambil alih lahan bekas tambang PT. Vale Indonesia, Tbk yang sudah direklamasi perusahaan di Blok Sorowako, Luwu Timur.

Andi Sudirman meminta lahan kontrak karya tidak diperpanjang. Hal itu ditegaskan Andi Sudirman Sulaiman pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sekjen dan Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Andi Irwan Patawari yang dikonfirmasi perihal pemberitaan tersebut mengapresiasi langkah para Gubernur atas keputusan yang akan berdampak positif terhadap masa depan Pulau Sulawesi, terkhusus Sulawesi Selatan.

“Ini adalah momen strategis bagi pemprov sulsel untuk mengoptimalkan potensi sumber daya mineral diwilayahnya. Untuk itu saya  mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membackup dan mensupport langkah yang pak Gubernur sulsel lakukan,” Ujar Ketua Komisi C DPRD Sulsel Peridoe 2014-2019 itu di Kantor IWI pada Jumat (9/9/22).

Andi Irwan juga menyampaikan penghormatan terkhusus kepada Anggota DPRD Provinsi Sulsel dan DPRD Lutim untuk menyuarakan dan mengawal langkah Gubernur Sulsel atas keputusan baik itu.

Ia mengaku, pihaknya telah mengalisa secara mendalam perihal potensi atas dampak dari keputusan tersebut.

“Kami dari Indonesia menang telah menganalisa berdasarkan data-data yang di ada. Secara hipotesa potensi nikel di sulawesi terkhusus di Sulsel apabila dikelola sendiri dengan manajemen yang baik maka akan membuat masyarakat lebih sejahtera,” Ujarnya.

Bahkan, menurutnya Institute Indonesia Menang secara serius akan melakukan kajian secara mendalam dengan melibatkan akademisi dan praktisi serta berbagai elemen dalam menimbang kelebihan dan kekurangan langkah yang sebaiknya ditempuh pemerintah.

“Bulan ini kami akan melakukan FGD yang terkait dengan kontrak karya PT Vale Indonesia untuk mengajak dan ikut bersama-sama meluangkan waktu dan pikirannya menyuarakan ide dan gagasannya. Dan FGD ini kita hasilkan rekomendasi yang akan menguatkan langkah yang telah dan yang akan ditempuh Pemerintah kedepan,” Ujarnya. (Red/As)

0 Comments