Survei Politik 2024, Ganjar Masih Terbanyak?

UJARAN.MAKASSAR – Parameter politik sukses melakukan dialog via zoom pada Selasa, (12/07/2022) yang dimulai sejak pukul 14.00-13.00 WITA yang dipandu oleh Gita Vita sebagai jurnalis dari TVONE.

Menurut Adi Priyatno sebagai direktur Eksekutif Parameter Politik survei ini sebenarnya sejak dilakukan mulai 2011 Sampai 2022. Dan jumlah Responden pun ada 1.200 orang dan di peta berdasarkan Kota dan Provinsi sehingga sampling digunakan dengan mengumpulkan 10.000 nomor dan dilakukan acak berdasarkan Provinsi dan Kota untuk mencapai posisi berimbang antara laki-laki dan wanita.

Adapun responden yang dipilih untuk dijadikan sampel adalah orang-orang yang sudah diambil data sebelumnya. Sehingga pada 3 bulan terakhir ini dilakukan dengan mengunakan metode daring kerena mengingat kondisi pandemi.

Jumlah sampel diambil berdasarkan sampel wilayah dan diambil berdasarkan survei generasi z sampai milenial, dan juga berdasarkan Suku, baik Jawa, Sumatera, Batak dan Sulewasi

Tipe respoden diambil berdasarkan definisi dari BPS
Pilihan politik itu tidak berbeda jauh dengan hasil pemilihan tahun 2019 lalu dan pilihan partaipun bahkan masih serupa dengan partai yang dipilih waktu tahun 2019.

Pada tahun 2019 lalu Jokowi-Maruf memiliki hasil 53,0% dan Prabowo – sandi 36,6% dan tidak menjawab 10,4%
pilihan partaipun bahkan masih serupa dengan partai yang dipilih waktu tahun 2019. PDIP 17,6%, Gerindra 11,8% Golkar 10, 0%, PKS 8,8%

Tentang popularitas dan elektabilitas, popularitas meraka sebenarnya itu tidak berbeda jauh dengan nama-nama yang sering muncul dan sebagai tokoh-tokoh nasional dan hasil survei dari parameter politik Prabowo Subianto 98,2 % disusun oleh Anis Baswedan 92,9%, Sandiaga Uno 89,2%, Agus Harimurti Yudhoyono 80,1%, Ganjar Pranowo 78,2%, Ridwan Kamil 78,1% Puan Maharani 76,9% Ganjar Pranowo 25,4%, Prabowo Subianto 19,0%, Anis Baswedan 17, 8%, Ridwan Kamil 7,9%

Secara umum peristiwa sosial politik sepanjang 3 bulan terakhir tidak terlepas dari dinamika popularitas dan ekspablitas para tokoh sebagai sosok Ridwan Kamil yang mengalami peningkatan popularitas, elektabilitas dan eksepblitas secara signifikan hal tersebut tidak terlepas dari pemberitaan yang secara masif dan menyedot simpati publik. Sehingga suka tidak suka mengakibatkan eksepblitas menjadi tertinggi (82,6%) dan elektabilitas naik menjadi 7,3% berada pada posisi 4 besar.

Ganjar Pranowo mendapat dukungan tertinggi dalam skenario politik dari pertanyaan terbuka 14 nama, 10 nama, 7 nama, bahkan 3 nama. Dan menggunakan elektabilitas 14 nama tertutuppun Ganjar Pranowo memiliki perolehan suara 25,8%, Prabowo Subianto 21,4% dan Anis Baswedan 17,8% disusul Oleh Ridwan Kamil dan Basuki Tjahaja purnama sampai pada 3 nama tertutup Ganjar masih memiliki perolehan suara, 32,2%, Prabowo Subianto 26,4% dan Anis Baswedan 22,3%

Dan elektabilitas pasangan calon antara Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno memiliki suara 31,6%, Anis Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono 30,5%, Airlangga Hartarto dan puan Maharani 12,9%.

Dan simulasi elektabilitas tertutup 3 pasangan calon, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil memperoleh 37,2%, Anis Baswedan dan Erik Thohir, 25,2%, Prabowo Subianto dan Puan Maharani 24,1%, undectided 13,5%. jika pasangan Ganjar Pranowo dan Erik Thohir memiliki 30,2%, Prabowo Subianto dan Erlangga Hartarto 27,1% Anis Baswedan dan Puan Maharani 22,2%.

Dari nama-nama tokoh diatas Ganjar banyak dipilih didaerah Jatejaya, Jawa tengah, Jawa timur, dan DIY dan rata-rata usia pemilih usia muda/generasi Z, dan pemilih pendidikan rendah, dan pemilih dari suku Jawa, Batak dan Tionghoa. Pemilih selain Islam dan bermendsos dan pemilih Jokowi 2019.

Konstituen PDIP, Golkar, Nasdem, PSI dan PKB.
Sedangkan Prabowo Subianto banyak dipilih Banjarbar, Kalsula, dan Indotim, juga rata-rata pemilih Prabowo Subianto adalah orang tua dan ekonomi kelas atas,
Suku yang memilih suku Sunda dan Madura pemilih juga rata-rata yang tidak memiliki mendsos, konstituen Gerindra dan Demokrat.

Sedangkan Anis Baswedan banyak dipilih oleh pemilih dari daerah sumatera, Banjarbar dan Kalsula, serta pemilih perkotaan. Rata-rata pemilih pria dan beragama Islam dan dipilih dari orang-orang yang sudah tamat perguruan tinggi. Pemilih banyak dari suku Betawi dan Minang.

Secara umum pulau Jawa sebagai episentrum politik diindonesia terbagi dalam dua peta Banjabar yang dikuasai bersama oleh Prabowo, Anis Baswedan dan Ridwan Kamil serta Ganjar Pranowo

PDIP tampaknya harus bekerja ekstra keras jika mengusung Puan Maharani sebab 54,8% konstituen PDIP sendiri memilih Ganjar Pranowo sementara yang memilih puan Maharani baru 4,6%.

Nasdem yang baru saja merilis 3 nama calon untuk menjadi presiden tampaknya sudah tepat mengingat 48,8% konstituen memilih Ganjar Pranowo dan 17,3% memilih Anis Baswedan.

Ganjar Pranowo sendiri punya pekerjaan rumah untuk menguatkan basis diluar kandangnya (Jatejaya) khususnya diluar Jawa yang pemilih perkotaan karena suara yang diperoleh berdasarkan hasil survei Banjabar, Banten, DKI dan Jabar Ganjar memiliki 20,8% dan pemilih Indotim (Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Papua) 30,2%

Sedangkan Prabowo Subianto punya pekerjaan rumah untuk menguatkan dijatejaya (Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur). Karena suara hasil dari Indotim Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Papua 29,2%.

Dan Anis Baswedan perlu mengatakan pemilih di Jatejaya pemilih pendidikan rendah dan pemilih pedesan dan tidak bermendsos. Karena suara yang hasil dari Banten, DKI dan Jawa barat (Banjabar) 23,1% dan pemilih pedesaan memiliki 15,9%. Dari ketiga ini harus ekstra penuh untuk bisa menjadi calon presiden ditahun 2024 nanti. (Red)

0 Comments