UJARAN.GOWA – Musyawarah Kohati (Muskoh) HMI-Wati Komisariat Ushuluddin Filsafat dan Politik Cabang Gowa Raya yang berlangsung di Sekretariat HMI Cabang Gowa Raya Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, Jumat (26/2/21) mencoba dibubarkan oleh oknum yang menyebut dirinya pengurus HMI Komisariat Ushuluddin Filsafat dan Politik.
Menanggapi hal itu, Formatur HMI Komisariat Ushuluddin Filsafat dan Politik Cabang Gowa Raya, Edi Satriawan menyampaikan bahwa insiden itu merupakan bentuk dari ketidakdewasaan dalam berlembaga.
“Sebelum saya terpilih Formatur telah terjadi kekosongan pengurus komisariat, olehnya itu melalui mekanisme organisasi dengan dikeluarkannya SK Karateker dari cabang maka dilaksanakan Rapat Anggota Komisariat (RAK) dan dari RAK itu saya terpilih dan diamanahkan sebagai Formatur,” katanya kepada awak media, Sabtu (27/2/21).
Diketahui, Muskoh yang dihadiri oleh puluhan kader Kohati HMI Komisariat Ushuluddin Filsafat dan Politik sempat dihentikan karena adanya upaya pembubaran, namun tak berlangsung lama dan forum kembali dilanjutkan.
“Terkait dengan konflik yang terjadi di komisariat akan menjadi tugas dan tanggung jawab pengurus kedepan agar cepat terselesaikan sebagai upaya untuk menjaga stabilitas dalam menjalankan proses kaderisasi,” Edi sapaan akrabnya melanjutkan.
Edi juga menyampaikan, siapapun yang terpilih pada Muskoh tersebut untuk bersama-sama menghidupkan kembali marwah HMI Komisariat Ushuluddin Filsafat dan Politik.
“Komisariat adalah jantung organisasi Himpunan Mahasiswa Islam maka selayaknya kita bersama-sama menghidupkan marwah komisariat kita,” jelasnya.
Kembali ditegaskan Edi bahwa insiden tersebut untuk tidak ditanggapi oleh kader apatalagi terprovokasi dan terpancing untuk membuat keributan.
“Jangan terpancing dan terprovokasi apalagi untuk membuat keributan yang mengancam keharmonisan dan meruntuhkan kedewasaan berlembaga kader HMI Komisariat Ushuluddin Filsafat dan Politik Cabang Gowa Raya dibawah kepemimpinan kakanda Ardiansyah,” tandasnya. (red/pensa)
0 Comments