UJARAN.CO.ID, Makassar - Plh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, mengusulkan agar kuliner khas Makassar menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dirancang untuk meningkatkan asupan gizi siswa di sekolah-sekolah.
Nielma menyebutkan bahwa gagasan ini sesuai dengan citra Makassar sebagai "Kota Makan Enak" yang kaya akan kuliner tradisional. Menu seperti coto Makassar dan berbagai olahan ikan lokal dinilai cocok untuk memperkaya variasi menu MBG.
"Menu khas daerah bisa jadi pilihan. Anak-anak bisa menikmati makanan tradisional sambil mengenal lebih dalam tentang kearifan lokal kita," ujar Nielma Palamba saat diwawancarai oleh reporter Ujaran, Senin (13/1).
Meski demikian, Nielma menekankan pentingnya pengolahan menu lokal sesuai standar gizi seimbang. Penetapan standar gizi menjadi wewenang Badan Gizi Nasional, sementara pihaknya hanya memberikan ide yang bersifat konstruktif.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertujuan menekan angka stunting dan meningkatkan kesehatan siswa. Kehadiran menu lokal diharapkan membuat program ini lebih menarik dan diterima masyarakat.
Pengamat menilai, integrasi kuliner tradisional dalam MBG dapat memperkaya pilihan menu sekaligus menghidupkan potensi usaha kuliner lokal. Hal ini juga dinilai dapat memperkuat identitas budaya daerah.
Namun, penting bagi pemerintah untuk memastikan kandungan nutrisi dari menu tersebut aman dan sesuai standar. Pengawasan ketat dibutuhkan agar tujuan meningkatkan gizi siswa tercapai.
Dinas Pendidikan Kota Makassar berencana berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional dan pelaku usaha kuliner lokal untuk membahas lebih lanjut gagasan ini.
Dengan memadukan konsep kearifan lokal dan program gizi seimbang, diharapkan Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat berjalan optimal dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
0 Comments