Penantian 78 Tahun Kampung Menra, Dari SuperSunggu Jadi SuperSUN

Petugas PLN tengah memasang panel surya SuperSUN di Kampung Menra, Kabupaten Sinjai. foto: dok istimewa PLN

Fakta Miris Tentang Kampung Menra

Di tengah gemerlapnya kemajuan kota-kota besar, ada kampung kecil yang tersembunyi di Kabupaten Sinjai, yang terisolasi dari dunia luar, yaitu Kampung Menra. Warga yang terdiri dari 11 Kepala Keluarga (KK) ini masih hidup dalam kegelapan setiap malamnya. Tidak lebay jika penulis memberi julukan kampung "SuperSunggu". Sunggu adalah lampu minyak tanah yang dikenal dengan istilah“Lampu Sunggu.”.

Mereka tidak memiliki akses terhadap listrik, sebuah kebutuhan dasar yang sudah menjadi hak setiap warga negara Indonesia. Sejak Indonesia merdeka lebih dari 78 tahun yang lalu, masyarakat Kampung Menra masih bergantung pada pelita minyak tanah yang digunakan untuk menerangi malam mereka. Bagi anak-anak yang sedang belajar, pelita itu adalah teman yang tidak pernah mengeluh meski cahayanya redup dan tak cukup terang. Mereka harus berjuang dengan keterbatasan, belajar dalam cahaya yang terbatas, memimpikan masa depan meski dalam kegelapan.

Sebagai seorang Warga negara Indonesia yang menyaksikan keadaan ini, Abdulhakimtop, seorang pengguna Instagram, mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam. “Di sini, sila kelima tak ada. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia? Tidak ada listrik di sini!” serunya dalam unggahannya beberapa waktu yang lalu. 

Kata-kata itu bukan sekadar ungkapan, tetapi sebuah cerminan tentang ketidakadilan yang mengakar di tempat itu. Kampung Menra, yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari pusat pemerintahan dan fasilitas energi PLN, seakan menjadi simbol bahwa kemajuan tidak bisa dinikmati oleh semua orang. Rasa ketidakadilan ini terasa semakin tajam karena mereka yang terisolasi hanya bisa menatap dunia yang semakin maju dari kejauhan. Kampung ini adalah sebuah tragedi bisu, sebuah kenyataan yang jarang sekali terungkap ke permukaan.

Apa Kata Kepala Desa Setempat?

Kepala Desa Arabika, Andi Suwaib, sangat memahami kesulitan yang dialami warganya. Andi mengatakan bahwa setiap kali dirinya dan masyarakat Kampung Menra berusaha untuk menyampaikan permohonan kepada PLN, jawaban yang didapat selalu sama.

"Masih sedikit KK di sana." Rasa frustasi yang menghampiri para pemimpin desa ini bisa dirasakan betul. Mereka tidak lelah untuk meminta, tetapi seolah harapan mereka terhalang oleh alasan teknis yang tak masuk akal. Masyarakat Kampung Menra yang sudah bertahun-tahun bergelut dengan kegelapan seakan tidak dipedulikan oleh pihak-pihak yang bisa memberi solusi. "Kami sering menghubungi mereka, tetapi katanya karena jumlah KK sedikit, tidak ada anggaran untuk kami," ungkap Andi, dengan nada yang penuh keputusasaan.

Keadaan ini sangat mencolok, karena Kampung Menra terletak hanya 5 km dari Desa Turungan Baji, yang sudah memiliki akses listrik. Ironisnya, kampung yang lebih besar dan lebih maju bisa menikmati penerangan yang layak, sementara Kampung Menra yang hanya berjarak beberapa kilometer dari desa tersebut, harus tetap berjuang dalam kegelapan. 

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, Desa Turungan Baji (kampung penulis) juga hidup dalam ketergantungan terhadap lampu Lampu SungguLampu sederhana ini menjadi sumber penerangan satu-satunya pada malam hari, yang berfungsi layaknya lilin, namun lebih berbahaya karena menggunakan bahan bakar minyak tanah. Kini, Desa Turungan Baji telah berubah, tapi Kampung Menra tetap terjebak dalam ketertinggalan yang terus berlarut-larut. Sebuah kampung yang tinggal beberapa kilometer dari peradaban modern, namun masih bertahan dalam tradisi kelam yang seharusnya sudah lama ditinggalkan.

Solusi PLN, SuperSunggu to SuperSUN!

Setelah bertahun-tahun berjuang dalam gelapnya malam, akhirnya ada secercah harapan bagi Kampung Menra. Tepatnya selasa 22 Oktober 2024 menjadai sejarah baru yang tercipta bagi kampung Menra. Teknologi SuperSUN yang digagas oleh PT PLN (Persero) telah hadir untuk memberikan perubahan. SuperSUN adalah solusi cerdas yang menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi alternatif untuk kawasan yang belum terjangkau listrik PLN. 

Program ini menjadi angin segar bagi Kampung Menra yang selama ini hanya bisa memandangi kemajuan dari kejauhan. Daniel Alfons Ricardo Siam, Officer Kinerja PLN Sinjai, menyatakan dengan penuh rasa bangga bahwa program ini merupakan yang pertama di Kabupaten Sinjai. 

“Hari ini, PLTS SuperSUN mulai dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Menra, dengan daya sekitar 900-1300 VA,” ungkap Daniel, dengan senyuman di wajahnya yang memancarkan optimisme.

Bagi masyarakat Kampung Menra, ini bukan hanya tentang penerangan, tetapi tentang kesempatan untuk berubah. Dengan adanya listrik, kehidupan mereka kini bisa dimulai dengan lebih banyak peluang. SuperSUN tidak hanya memberi cahaya pada malam hari, tetapi juga memberi harapan untuk masa depan.

Masyarakat kini bisa memulai usaha kecil, seperti berjualan es, menyimpan ikan, atau bahkan membuka warung kecil untuk meningkatkan perekonomian mereka. Selain itu, rumah ibadah yang sebelumnya terisolasi kini dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah dengan lebih nyaman dan lebih baik. SuperSUN memberikan lebih dari sekadar energi; ia memberikan kehidupan baru bagi masyarakat yang selama ini terabaikan.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Dampaknya

Budiono, General Manager PLN UID Sulselrabar, dengan bangga menjelaskan bahwa SuperSUN adalah bukti nyata dari komitmen PLN untuk memberikan listrik yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, SuperSUN bukan sekadar program, tetapi sebuah perubahan nyata bagi masyarakat yang terpinggirkan. 

"Ini adalah bukti nyata bahwa listrik bukan hanya untuk kota-kota besar, tetapi juga untuk mereka yang tinggal di pelosok negeri," kata Budiono. Melalui SuperSUN, PLN tidak hanya memberikan listrik, tetapi juga membuka jalan untuk memperbaiki kualitas hidup warga Kampung Menra.

Melalui teknologi panel surya yang dipadukan dengan sistem penyimpanan energi menggunakan baterai mikro (BESS), SuperSUN mampu memberikan listrik yang cukup bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan berbagai pilihan daya (450 VA, 900 VA, dan 1300 VA), masyarakat Kampung Menra kini bisa menyesuaikan konsumsi listrik mereka. 

"Dengan listrik, mereka bisa memulai usaha, beribadah dengan nyaman, dan menyimpan hasil tangkapan ikan mereka di kulkas," tambah Budiono, dengan penuh keyakinan. SuperSUN menjadi simbol bahwa PLN bukan hanya mengejar keuntungan, tetapi berkomitmen untuk menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang di mana mereka tinggal.

Apa Kata Pemda Tentang SuperSUN?

Dukungan dari pemerintah daerah terhadap program SuperSUN sangat luar biasa. Penjabat Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program ini. 

"Ini adalah langkah yang sangat positif, tidak hanya untuk mendukung kegiatan ibadah, tetapi juga dalam mempromosikan penggunaan energi terbarukan," ujar Andi Jefrianto dengan penuh antusiasme. Menurutnya, program ini bukan hanya membawa perubahan bagi masyarakat Kampung Menra, tetapi juga memberikan inspirasi bagi sektor lain untuk ikut berperan dalam menciptakan solusi inovatif bagi kesejahteraan masyarakat.

Andi Jefrianto berharap agar kerja sama antara PLN dan pemerintah daerah terus berkembang, sehingga lebih banyak desa dan kampung yang dapat menikmati manfaat dari energi terbarukan ini. 

“Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak daerah yang merasakan manfaatnya,” tambahnya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap program yang membawa kebaikan bagi masyarakat akan mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak, sehingga bisa memberikan perubahan yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Harapan Masa Depan Kampung Menra

SuperSUN adalah sebuah langkah kecil dalam perjalanan panjang untuk mengaliri seluruh negeri dengan listrik. Namun bagi masyarakat Kampung Menra, ini adalah secercah harapan yang tak ternilai harganya. Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan teknologi ini dapat diperluas ke kampung-kampung lainnya yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. 

Masyarakat Kampung Menra kini bisa merasakan apa yang sebelumnya hanya menjadi impian—akses listrik yang memberi mereka kebebasan dan kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Dengan adanya listrik, mereka tidak hanya mendapatkan penerangan, tetapi juga membuka pintu bagi peluang-peluang baru yang sebelumnya tidak mungkin terjangkau.

PLN, melalui program SuperSUN, telah menunjukkan bahwa dengan komitmen dan inovasi, listrik bukan lagi sebuah kemewahan yang hanya bisa dinikmati oleh sebagian orang, tetapi sebuah hak dasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara. Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan lebih banyak Kampung Menra yang akan menikmati perubahan yang sama. Sebuah perjalanan panjang menuju keadilan energi yang lebih merata di seluruh pelosok Indonesia.

Penulis : Nurhidayatullah B

0 Comments