UJARANCOM - Pasca pekerjaan irigasi, diduga belum sempat bermanfaat saat ini justru berpolemik dikalangan warga Lamatti Riattang Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan ditenggarai masih banyak masalah di lokasi pekerjaan.
Hal itu diungkapkan Hisbullah, menurutnya pekerjaan tersebut meninggalkan benalu di Masyarakat, mulai dari kualitas bangunan jaringan irigasi hingga masih banyak lahan warga yang sudah dikeruk dan dilewati alat berat yang belum di perbaiki.
“Kami meminta kepada Inspektorat akan keterlibatannya dalam pengawasan pekerjaan apakah ini sesuai dengan perencanaan atau tidak dan meminta pihak APH dan Kejari Sinjai untuk melakukan pemeriksaan kembali proses pekerjaan ini sudah bisa dibenarkan atau tidak dimata hukum,” ujar aktivis yang tergabung dalam Koalisi Jeger. Selasa (10/10/23).
Ia membeberkan fakta bahwa akibat dari proyek ini, banyak pihak terutama warga sekitar menunggu dan berharap kepada pihak pelaksana kembali menyeselesaikan polemik ini sehingga tidak terjadi kita tidak inginkan karena sebagian warga yg tidak bisa lagi mengelola sawahnya di sekitaran lokasi pembangunan irigasi.
“Lagi-lagi kegiatan ini masih dibawah pengawasan dinas PUPR jenis pekerjaan pembangunan jaringan irigasi D.I Lamole dengan total anggaran 7M, pengerjaannya terkesan abal-abal,” ujarnya.
Hisbullah mempertegas, bahwa proyek ini seperti proyek mangkrak alias belum selesai dan jni perlu dipertanyakan ke pihak yang terkait agar bertanggungjawab.
Masih soal irigasi yang diduga abal abal tersebut, salah satu warga sebut saja mawar (bukan nama sebenarnya).
“Jalur ini dipasangi beton diatas jadi kalo mauki ambil air harus melalui ini lubang. Itupun dalamnya ini lubang kurang lebih 3,5 meter, alasan pemangkasan panjang jalur krn d alihkan anggaran ke pembuatan penutup irigasi,” ujarnya.
Menurut informasi, proyek yang dimaksud adalah D.I. Lamole di wilayah Kecamatan Bulupoddo desa Lamatti Riattang dan mengaliri beberapa desa lain. Pihak pelaksana yang mengerjakan proyeknya adalah CV.Bulo-Bulo Barat. (Red/r)
0 Comments