BPIP Gelar TOT Calon Pengajar Diklat PIP 2024, 126 Peserta Siap Jadi Garda Depan Ideologi Pancasila


TOT ini terbagi menjadi dua kelompok: sebanyak 88 peserta merupakan Calon Pengajar Diklat PIP Kualifikasi Maheswara, dan 38 peserta sebagai Calon Pengajar Penceramah Diklat PIP

UJARAN.CO.ID, Jakarta — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) resmi menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) Calon Pengajar Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (Diklat PIP) Kualifikasi Utama Angkatan Tahun 2024, yang berlangsung pada 8–10 Juli 2025 di Hotel Vertu Harmoni, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 126 peserta dari seluruh Indonesia, sebagai langkah strategis menjamin keberlanjutan pembinaan ideologi Pancasila.


TOT ini terbagi menjadi dua kelompok: sebanyak 88 peserta merupakan Calon Pengajar Diklat PIP Kualifikasi Maheswara, dan 38 peserta sebagai Calon Pengajar Penceramah Diklat PIP. Mereka mewakili beragam lembaga dan institusi dari berbagai provinsi di tanah air.


Kepala BPIP, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA, Ph.D., dalam sambutannya menegaskan bahwa BPIP memiliki mandat konstitusional untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ideologi Pancasila secara nasional.


“Para Maheswara harus memiliki nilai-nilai Pancasila dan kemampuan holistik. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi penjaga ideologi bangsa di setiap ruang kehidupan masyarakat,” ujarnya.


Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan membentuk SDM unggul yang siap menanamkan nilai Pancasila secara sistematis dan berkelanjutan.


“TOT ini menjadi jembatan bagi keberlangsungan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Maheswara dan penceramah memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan nilai-nilai luhur ini,” ujarnya.


PLT Deputi Pengkajian Materi BPIPIr. Prakoso, MM, dalam laporannya memaparkan bahwa TOT ini merupakan bagian dari upaya standarisasi nasional Diklat PIP, yang mencakup empat aspek penting: perencanaan, sertifikasi, akreditasi, dan materi pelatihan.


“BPIP menetapkan standar tinggi agar Diklat PIP menjadi pendidikan karakter ideologis yang kuat dan akuntabel,” ujarnya.


Salah satu peserta yang hadir dalam TOT ini adalah Prof. Dr. Sukardi Weda dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Ia terdaftar sebagai calon pengajar pada kualifikasi Maheswara, dan dinilai berkompeten dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara akademik dan praksis.


Diklat PIP merupakan program resmi BPIP berdasarkan berbagai regulasi, termasuk Perpres Nomor 7 Tahun 2018Peraturan BPIP Nomor 2 Tahun 2024, hingga Keputusan Kepala BPIP Nomor 60 Tahun 2024 tentang Sertifikasi Pengajar PIP. Program ini dirancang untuk meningkatkan kecerdasan karakter bangsa melalui tiga pilar utamapengetahuan, disposisi, dan tindakan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.


Dalam pemaparan materi, disampaikan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara berperan sebagai pedoman berpikir, bertindak, dan bersikap dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, TOT ini menjadi bagian dari strategi penguatan ketahanan ideologi di tengah tantangan zaman.


Penyelenggaraan Diklat PIP nantinya juga bisa dilakukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, setelah mendapat akreditasi dari BPIP. Akreditasi ini penting untuk menjamin mutu dan efektivitas pelatihan, sekaligus menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara konsisten di seluruh wilayah Indonesia.


Dengan terlaksananya kegiatan ini, BPIP menegaskan komitmennya untuk membentuk pengajar-pengajar profesional yang siap menjadi pelopor dalam pembinaan ideologi Pancasila, baik di lingkungan pemerintahan, lembaga pendidikan, maupun masyarakat luas.

0 Comments