Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Desak Polda Sulsel Usut Dugaan Mafia Solar di PT. 69 Perkasa

Aksi ini dipicu oleh temuan lapangan yang diklaim sebagai hasil investigasi langsung massa aksi selama beberapa hari terakhir di Jalan Tentara Pelajar, Kota Makassar.

UJARAN.CO.ID, MAKASSAR — Sejumlah massa dari Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Indonesia kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sulawesi Selatan, Selasa (24/6/2025). Mereka mendesak Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulsel untuk segera mengusut tuntas aktivitas dugaan penimbunan dan penyalahgunaan BBM subsidi jenis solar oleh perusahaan yang disebut PT. 69 Perkasa.

Aksi ini dipicu oleh temuan lapangan yang diklaim sebagai hasil investigasi langsung massa aksi selama beberapa hari terakhir di Jalan Tentara Pelajar, Kota Makassar.

“Kami heran, kerjaan Tipidter Polda Sulsel ini sebenarnya apa? Kami sudah turun langsung ke lokasi dan temukan aktivitas yang kami duga kuat merupakan bagian dari mafia solar. Ada mobil tangki warna biru-putih bertuliskan PT. 69 Perkasa di lokasi tersebut,” tegas Marlo, jenderal lapangan aksi unjuk rasa.


Ia juga menyebut, lokasi dugaan penimbunan itu terkesan disamarkan. Dari luar, bangunan tersebut bertuliskan “Terima Kost”, namun di dalamnya terdapat kendaraan tangki BBM dan aktivitas mencurigakan lainnya.


Lebih lanjut, Marlo menuding Tipidter Polda Sulsel tumpul dalam penindakan hukum terhadap mafia BBM subsidi.

“Kami nilai penindakan hukum sangat lemah. Aktivitas ini berlangsung lama, tapi tidak ada tindakan tegas dari aparat,” ungkapnya di hadapan para peserta aksi yang membawa spanduk dan poster tuntutan.

Aksi sempat memanas saat terjadi dorong-dorongan kecil antara massa dan pihak keamanan. Namun ketegangan tersebut berhasil diredam.

Perwakilan massa aksi kemudian diterima audiensi oleh pihak Ditkrimsus Polda Sulsel. Dalam audiensi itu, massa meminta pemilik perusahaan dan kendaraan tangki yang ditemukan di lokasi segera diperiksa dan diberikan sanksi hukum tegas jika terbukti melakukan pelanggaran.

Usai audiensi, Marlo kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika tuntutan tidak ditindaklanjuti.


“Ini peringatan bagi Ditkrimsus Polda Sulsel: jangan main-main dengan tuntutan kami. Data kami kuat dan jelas. Jika tidak ditindak, kami akan turun aksi lagi dengan jumlah massa yang lebih besar,” tutup Marlo dengan nada keras.


0 Comments