UJARAN.CO.ID, JAKARTA – Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Fauzin, menyampaikan delapan pesan strategis untuk program Kemenag 2025. Pesan ini menjadi landasan bagi insan Kemenag dalam mewujudkan asta cita yang ditetapkan Presiden Prabowo, yakni kemandirian bangsa, reformasi birokrasi, serta kerukunan dan pelestarian lingkungan.
Pesan pertama adalah internalisasi nilai agama. Fauzin menjelaskan, Kemenag bertugas mendekatkan ajaran agama kepada pemeluknya agar tercipta kesejukan, kedamaian, dan kerukunan. “Jika nilai agama tertanam kuat, kerukunan akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat,” ujarnya, Senin (6/1/2025).
Pesan kedua adalah internasionalisasi praktik baik kerukunan umat beragama. Fauzin menekankan pentingnya menyuarakan keberagaman suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia sebagai kekayaan utama bangsa. “Setiap Kanwil perlu mempromosikan praktik baik kerukunan di daerahnya masing-masing,” tambahnya.
Pesan ketiga berkaitan dengan integritas aparatur dan reformasi birokrasi. Fauzin mengingatkan pentingnya menghindari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), termasuk gratifikasi. “Kemenag harus menjadi teladan dalam integritas, baik di pusat maupun daerah,” tegasnya.
Pesan keempat adalah integrasi sistem informasi. Fauzin meminta optimalisasi website resmi Kemenag di tingkat Kanwil dengan melibatkan Kemenag Kabupaten/Kota sebagai kontributor. “Hal ini akan membuat informasi lebih masif dan terintegrasi,” jelasnya.
Pesan kelima terkait kelincahan (agile) menghadapi transisi kelembagaan. Saat ini, Kemenag tengah beradaptasi dengan pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Badan Penyelenggara Haji (BP Haji). Kanwil Kemenag di daerah diminta mendukung tugas baru ini dengan adaptasi yang cepat.
Pesan keenam adalah sukses penyelenggaraan haji 2025, yang menjadi hajatan terakhir Kemenag sebelum seluruh proses diserahkan kepada BP Haji. Fauzin menekankan pentingnya kerja sama lintas satuan kerja untuk menyukseskan penyelenggaraan haji ini.
Pesan ketujuh berkaitan dengan penuntasan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kakanwil diminta memperkuat pendataan guru yang belum tersertifikasi untuk memastikan percepatan sertifikasi.
Terakhir, Fauzin menyoroti pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi santri di pesantren dan siswa madrasah. “Kakanwil harus berkoordinasi dengan Dirjen Pendidikan Islam untuk memastikan peserta didik mendapatkan akses makan bergizi gratis,” ujarnya.
Pesan-pesan strategis ini menjadi panduan penting bagi seluruh insan Kemenag dalam mendukung keberhasilan program nasional di tahun 2025. Kemenag optimis mampu mewujudkan tujuan yang sejalan dengan misi besar pemerintah.
0 Comments