Menurut Wamen Fajar, Kabupaten Kudus dikenal memiliki sistem pendidikan berkualitas yang didukung oleh kontribusi dunia industri. “Pendidikan adalah alat pemerataan kesejahteraan dan keadilan masyarakat. Tidak boleh ada kesenjangan antara sekolah di kota dan desa,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kinerja guru dan pimpinan sekolah di Kudus yang terus berinovasi meskipun menghadapi berbagai tantangan. “Semoga pendidikan di Kudus semakin maju dan mendukung visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Penjabat (Pj.) Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, menyambut baik kunjungan Wamendikdasmen dan menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengelola sekitar 1.000 satuan pendidikan di daerah tersebut. Ia menyebut infrastruktur sekolah sebagai salah satu tantangan utama.
Hasan menyoroti peran SMP 3 Satu Atap Gebog, yang didirikan pada 2009 untuk mendukung program wajib belajar 12 tahun. “Semangat sekolah ini menjadi inspirasi bagi generasi muda menyongsong Indonesia Emas,” pungkas Hasan.
Kunjungan ini diharapkan memperkuat sinergi antara Kemendikdasmen dan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan merata.
0 Comments