Fenomena cuaca ekstrem ini diperkirakan mulai terjadi pukul 11.15 WITA di Kabupaten Jeneponto, Takalar, Maros, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), serta sejumlah kecamatan di Kota Makassar seperti Mariso, Tamalanrea, dan Panakkukang.
BMKG memprediksi hujan berpotensi meluas ke wilayah lain, termasuk Kabupaten Gowa, Bone, Barru, dan lebih banyak area di Jeneponto, Takalar, dan Pangkep. Intensitas cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 13.00 WITA.
Prakirawan BMKG Sulawesi Selatan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir di daerah dataran rendah serta risiko pohon tumbang akibat angin kencang. “Kami menyarankan agar masyarakat segera mengamankan barang-barang di luar rumah dan menghindari lokasi rawan longsor,” ujar BMKG dalam keterangannya.
Khusus untuk Kota Makassar, hujan diperkirakan melanda sebagian besar wilayah, termasuk Ujung Pandang, Tallo, hingga Rappocini. Aktivitas warga di luar ruangan diharapkan menyesuaikan kondisi cuaca agar terhindar dari bahaya.
Di Kabupaten Gowa, kawasan seperti Bajeng, Somba Upu, dan Barombong juga menjadi area dengan potensi curah hujan tinggi. BMKG meminta para pengendara untuk berhati-hati di jalan, terutama di wilayah dengan visibilitas rendah akibat hujan.
BMKG juga mencatat potensi petir yang intens di wilayah pesisir, sehingga aktivitas di laut sebaiknya dihindari sementara waktu. Kondisi ini juga dapat memengaruhi penerbangan di wilayah Sulawesi Selatan.
Cuaca ekstrem ini merupakan dampak dari sistem tekanan rendah yang memengaruhi kondisi atmosfer lokal di Sulawesi Selatan. BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan pembaruan sesuai situasi terkini.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat diimbau memantau kanal resmi BMKG atau menghubungi layanan informasi prakiraan cuaca di wilayah masing-masing. Tetap jaga keselamatan dan antisipasi dampak buruk dari cuaca ekstrem.
0 Comments