UJARAN.CO.ID, Sinjai – Demonstrasi terkait tuntutan perbaikan jalan di Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, yang digelar oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sinjai bersama warga, memanas usai seorang kader GMNI, Taufik, mengalami dugaan penganiayaan di tengah aksi.
Insiden tersebut terjadi saat massa aksi menyampaikan aspirasi mereka di depan kantor Dinas PUPR Kabupaten Sinjai, Jumat (27/12/2024). Menurut informasi, Taufik tiba-tiba dihantam oleh seorang pria berseragam kuning yang diduga sebagai Kepala Bidang di Dinas PUPR Sinjai.
Taufik telah melayangkan laporan resmi ke Polres Sinjai dengan nomor laporan TBL/288/XII/2024/RES SINJAI. Ia mengapresiasi pihak kepolisian yang cepat merespons laporan tersebut dan berharap hukum ditegakkan secara adil.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. Saya berterima kasih kepada polisi yang bergerak cepat. Semoga hukum ditegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambahnya.
Demonstrasi yang awalnya berjalan damai berubah tegang setelah insiden tersebut. Kejadian ini turut memanaskan suasana di tengah massa aksi yang menuntut perbaikan infrastruktur jalan di Desa Terasa yang dinilai sangat memprihatinkan.
Pihak GMNI Sinjai mengecam keras dugaan tindakan penganiayaan tersebut. Mereka menilai aksi kekerasan ini mencederai semangat demokrasi dan mengabaikan substansi tuntutan masyarakat terkait perbaikan jalan.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Sinjai belum memberikan klarifikasi terkait dugaan keterlibatan salah satu pejabatnya dalam insiden tersebut.
Masyarakat Desa Terasa dan aktivis GMNI berharap tuntutan mereka segera direspons oleh pemerintah daerah. Kondisi jalan yang rusak parah selama bertahun-tahun menjadi masalah utama yang menghambat aktivitas warga setempat. Demonstrasi ini menjadi salah satu bentuk desakan agar pemerintah lebih peduli terhadap infrastruktur di daerah terpencil.
0 Comments