Dirjen GTK, Nunuk Suryani, menegaskan pentingnya sertifikasi dan kualitas guru profesional. “Transformasi PPG harus sesuai standar dengan penjaminan mutu dan evaluasi yang konsisten,” ujar Nunuk.
Plt. Direktur PPG, Fery Maulana Putra, menjelaskan bahwa simposium ini memberikan informasi hasil evaluasi terhadap dosen dan tenaga kependidikan (DTK). Selain itu, fokusnya pada dampak penyelenggaraan PPG di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan rekomendasi perbaikan berkelanjutan.
Penjaminan mutu PPG melibatkan visitasi ke 130 LPTK dan 129 sekolah dampak pada tahun 2024. Tujuannya adalah memastikan penyelenggaraan PPG memenuhi standar yang ditetapkan dan berdampak positif pada lulusan, murid, serta tenaga pendidikan di sekolah.
Visitasi ini merupakan agenda tahunan sejak 2022, mengukur efektivitas program PPG dalam meningkatkan kompetensi guru dan pengaruhnya di lingkungan pendidikan. “Dampaknya tidak hanya bagi guru lulusan PPG, tetapi juga murid dan rekan sejawat,” tambah Fery.
Simposium kali ini juga mengulas hasil evaluasi profil lulusan PPG, termasuk dampaknya dalam lingkungan sekolah. Temuan ini menjadi dasar perbaikan kebijakan mutu pendidikan.
Direktorat PPG memastikan bahwa pelaksanaan program terus ditingkatkan untuk memenuhi standar pendidikan nasional. “Kami berkomitmen pada peningkatan mutu berkelanjutan,” tegas Nunuk.
Masyarakat pendidikan diharapkan mendukung transformasi PPG sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, menuju masa depan yang lebih baik untuk generasi muda.
Simposium ini diharapkan dapat menciptakan langkah konkret bagi penguatan pendidikan profesional guru yang relevan dengan tantangan zaman.
0 Comments