UJARAN.CO.ID, MAROS – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menyerahkan secara simbolis bantuan program Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN kepada Kepala Desa Tukamasea, Makmur, di Kabupaten Maros, Senin (18/11). Acara ini menandai implementasi program pemberdayaan Desa Cahaya yang didukung penuh oleh PLN UID Sulselrabar.
Yandri Susanto mengapresiasi inisiatif PLN dalam mendukung pengembangan desa melalui sinergi lintas sektor. “Pengembangan desa wisata seperti di Tukamasea telah meningkatkan pendapatan desa hingga dua kali lipat, dari Rp500 juta menjadi Rp1 miliar. Ini wujud nyata dukungan terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
GM PLN UID Sulselrabar, Budiono, menjelaskan bahwa program Desa Cahaya meliputi pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. “Melalui pendampingan dan dukungan dua Bidan Cahaya di Sulsel dan Sulbar, kami optimis angka stunting dapat ditekan,” ujar Budiono.
Program ini juga mendukung kelompok tani lokal, seperti di Desa Lembanna, Kabupaten Gowa. Ketua kelompok tani, Didi, mencatat omzet anggota meningkat dua kali lipat setelah mendapat bantuan dari YBM PLN.
“Kami kini mandiri dalam bertani dan memproduksi stik wortel, kentang, hingga kopi. Program ini tidak hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga memperkuat komunitas desa,” jelas Didi.
Dana bantuan program YBM PLN berasal dari zakat 2,5% pegawai muslim PLN. Bantuan ini mencakup kebutuhan pendampingan dan infrastruktur bagi 10 Desa Cahaya di wilayah Sulselrabar.
Acara simbolis di Maros ini menjadi wujud sinergi PLN dan pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan produktivitas desa melalui pendekatan berbasis potensi lokal.
Yandri menutup dengan optimisme, “Kolaborasi seperti ini harus terus didorong untuk menciptakan desa-desa mandiri di seluruh Indonesia.”
0 Comments