UJARAN, BAKU – Menteri Kehutanan Indonesia, Raja Juli Antoni, menegaskan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, khususnya dalam menjaga kelestarian hutan. Hal ini disampaikan pada pertemuan Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan, yang berlangsung dari 11 hingga 24 November 2024. Menurut Raja Juli, semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, harus memainkan peran aktif demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Raja Juli mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus mengedepankan prinsip-prinsip hijau dan tanggung jawab terhadap lingkungan. "Kita tidak bisa hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan. Kelestarian hutan adalah aset berharga yang harus kita jaga demi masa depan," ujar Raja Juli di hadapan para delegasi.
Menteri Kehutanan menambahkan bahwa hutan Indonesia memiliki peran vital dalam menyerap karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem global. Melalui kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan, Raja Juli berharap bahwa hutan-hutan di Indonesia tetap menjadi sumber kemakmuran bagi masyarakat lokal sekaligus berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Selain itu, Raja Juli mengajak seluruh stakeholder untuk aktif berkolaborasi dalam menjaga hutan, baik melalui upaya konservasi maupun program ekonomi berbasis komunitas. Ia percaya bahwa keterlibatan banyak pihak dapat memperkuat upaya pelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal yang hidup di sekitar kawasan hutan.
"Kami mendorong sektor swasta untuk berinvestasi dalam kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan dan berbasis hutan, seperti ekowisata dan produk hutan non-kayu. Melalui pendekatan ini, kita bisa menciptakan lapangan kerja sekaligus menjaga kelestarian lingkungan," kata Raja Juli.
Dengan tema "Sustainability Stronger Together," COP 29 menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen kuat terhadap ekonomi hijau. Menteri Raja Juli berharap bahwa konsep ekonomi hijau dapat diadopsi oleh lebih banyak negara sehingga pertumbuhan ekonomi global dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan.
0 Comments