Bank of China Kunjungi BMKG Pelajari Kesiapsiagaan Bencana

Sebanyak 65 staff Bank of China berkunjung ke BMKG Pusat untuk mempelajari kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang peran BMKG dalam mitigasi bencana dan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi risiko bencana alam.
UJARAN.CO.ID, Jakarta – Sebanyak 65 staff Bank of China berkunjung ke BMKG Pusat untuk mempelajari kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang peran BMKG dalam mitigasi bencana dan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi risiko bencana alam.

Dalam paparan yang disampaikan oleh Rudianto, M.Sc dari Pusat Gempabumi dan Tsunami, Indonesia memiliki 13 segmen sumber gempa dalam Zona Megathrust yang meliputi wilayah Aceh hingga Papua. Jakarta, meskipun terletak di wilayah yang lebih aman, tetap tercatat mengalami beberapa kali gempa dengan skala merusak antara tahun 1699 hingga 1997.

Rudianto memaparkan data aktivitas gempa bumi jangka panjang di Indonesia, mencatatkan rata-rata 5.389 gempa dari tahun 2009 hingga 2017, dan angka ini meningkat menjadi 10.727 gempa pada periode 2018-2023. Dengan rata-rata 7.524 gempa per tahun, Indonesia tetap menjadi negara yang rentan terhadap aktivitas seismik.

Dalam kasus tsunami, Rudianto juga menjelaskan kejadian yang terjadi pada 22 Desember 2018, ketika tsunami di Selat Sunda tidak terdeteksi oleh BMKG, yang disebabkan oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau. Tsunami ini terjadi akibat longsoran material gunung yang jatuh ke laut, menciptakan gelombang yang tak terprediksi.

Meskipun demikian, Jakarta dikatakan relatif aman dari ancaman tsunami, dengan waktu sekitar 3 jam setelah gempa untuk tsunami mencapai pantai Jakarta. Namun, intensitas gelombang yang sampai ke pantai diperkirakan tidak akan terlalu tinggi.

Usai pemaparan, para peserta kunjungan diberikan kesempatan untuk mencoba simulasi gempa bumi menggunakan simulator BMKG. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung mengenai bagaimana getaran gempa dirasakan di berbagai wilayah Indonesia.

Diharapkan, melalui kunjungan ini, peserta dari Bank of China dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan kesiapsiagaan mereka jika terjadi bencana serupa. BMKG terus berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai bencana gempa bumi dan tsunami untuk melindungi masyarakat Indonesia.

0 Comments