UJARAN.CO.ID, Bantul — Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,4 mengguncang wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (12/1/2025) pukul 09.52 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa berada di laut, tepatnya 43 km barat daya Bantul dengan kedalaman 20 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa bumi tersebut terjadi di koordinat 8,28 LS - 110,27 BT. Meski tidak berpotensi tsunami, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pastikan informasi hanya berasal dari BMKG atau instansi resmi lainnya," tulis BMKG melalui keterangan resminya.
Getaran gempa Bantul dirasakan di beberapa wilayah sekitar Yogyakarta. Sejumlah warga mengaku sempat panik dan berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi. Hingga saat ini, belum ada laporan terkait kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Seorang warga Bantul, Siti Nurjanah (34), mengaku merasakan getaran kuat selama beberapa detik. "Tiba-tiba rumah saya bergetar, saya langsung mengajak anak-anak keluar rumah. Alhamdulillah aman," ujarnya.
BMKG menegaskan bahwa gempa bumi yang terjadi di wilayah Bantul ini dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Wilayah selatan Pulau Jawa, termasuk Yogyakarta, memang dikenal sebagai daerah rawan gempa karena berada di jalur subduksi aktif.
Hingga berita ini diturunkan, BMKG masih terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut. Masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai gempa melalui aplikasi resmi BMKG atau situs web resminya.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu siap siaga menghadapi potensi bencana, terutama di wilayah rawan gempa seperti Yogyakarta dan sekitarnya.
0 Comments