Virus Jembrana Serang Ternak di Desa Buku Polman, Warga Resah Harap Solusi Pemerintah

UJARANCOM, POLMAN - Beberapa hari belakangan ini, masyarakat Desa Buku, Kec. Mapilli, Kab. Polman. Tepatnya di Dusun II Samma, beberapa Sapi dilaporkan tiba-tiba mati tanpa sebab. Lebih lanjut ditelusuri, ternyata penyebab beberapa sapi mati mendadak tersebut ialah salah satu penyakit menular pada sapi yakni Virus Jembrana. 

Penyakit jembrana adalah penyakit menular pada sapi yang disebabkan oleh Virus pada spesies sapi Bali (Bos javanicus domesticus). Penyakit jembrana bisa ditularkan melalui kontak langsung sesama sapi atau melalui lalat.

Menurut data dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar, Virus Jembrana sudah mewabah di Kab. Polman sekitar akhir 2022 hingga Awal 2023. Kab. Polman pun masuk dalam tiga Kabupaten zona merah untuk Penyebaran virus ini setelah Kab. Majene dan Mamuju.
Penyakit Jembrana ini awalnya masuk ke Desa Buku, Kec. Mapilli, Polman beberapa bulan yang lalu diperkirakan penyebabnya ialah lalu lintas ternak yang keluar masuk daerah sekitar Desa Buku. 

Masalah ini dikonfirmasi oleh Multazam Mustari seorang mahasiswa peternakan semester akhir Universitas Sulawesi Barat Via Whatsapp, Jumat (21/07/2023). Ayahnya yang juga seorang Mantri Hewan mengatakan hal yang sama mengenai persoalan ini.

"Kita tahu bahwa penyakit jembrana ini adalah penyakit menular kemudian ternak sapi di Desa Buku ini dilepas liarkan begitu saja tanpa pengawasan, harusnya ketika ada sapi yang mendadak mati tanpa sebab seperti itu, alangkah baiknya dilakukan segera pengisolasian untuk ternak mereka," ungkap Multazam. 

"Sapi-sapi di Desa Buku itu jarang yang mendapatkan vaksin karena watak sapi di Desa Buku ini cukup liar dan keras jadi agak susah, ditambah lagi ketika petugas vaksin yang datang mengunjungi sapinya entah berkeliaran kemana," tambahnya.
 
Ciri-ciri penyakit jembrana yang paling umum adalah demam, pembengkakan kelenjar limfe, luka-luka pada selaput lendir di mulut, feses dan keringat biasanya bercampur darah.
"Gejala awalnya itu malas makan, sering melamun, ada pembengkakan di perutnya dan lama-lama mulutnya berbusa,  sudah beberapa sapi yang mati mendadak karena penyakit ini," ujar salah satu peternak sapi yang ada di Dusun Samma, Desa Buku.

Masyarakat Desa Buku kian resah dengan adanya masalah ini, belum lagi salah satu mata pencaharian umum yang ada di Desa Buku ialah beternak. 

Sudah ada beberapa sapi yang dijual murah yang hampir tidak bertenaga lagi, masyarakat berharap Pemerintah Desa mengambil langkah tanggap untuk masalah yang serius ini. (*)

0 Comments