![]() |
Saat mencuci beras tersebut, Lilis mengaku melihat perbedaan mencolok dibandingkan beras biasanya. Ia menyadari ada butiran beras yang mengambang di atas air, bukan tercampur rata seperti umumnya. |
UJARAN.CO.ID - Temuan beras diduga palsu di Kabupaten Batanghari, Jambi, membuat geger masyarakat dan viral di media sosial. Kasus ini pertama kali diungkap oleh seorang ibu rumah tangga, Lilis Suryani, warga Desa Koto Boyo, Kecamatan Bathin 24, yang merasa curiga dengan tekstur dan bentuk beras premium bermerek yang ia beli di sebuah toko setempat.
Saat mencuci beras tersebut, Lilis mengaku melihat perbedaan mencolok dibandingkan beras biasanya. Ia menyadari ada butiran beras yang mengambang di atas air, bukan tercampur rata seperti umumnya.
“Pas mau menumpahkan air cucian, beras itu bukan ngambang di atas beras yang asli,” ujarnya, dikutip Rabu (14/5/2025).
Rasa curiga Lilis semakin kuat. Meski begitu, ia memutuskan untuk tetap memasak beras tersebut guna memastikan hasil akhirnya. Namun, hasilnya justru memperkuat kecurigaannya. Nasi yang dihasilkan menjadi lembek, lengket, dan tidak mekar, padahal menurutnya biasanya beras merek tersebut menghasilkan nasi yang pulen dan agak keras.
“Setelah dimasak, nasi itu biasanya lembek, setelah dicampurkan ini saya perhatikan, nasinya agak lembek, lengket. Biasanya beras ini nasinya keras. Ini itu nasinya tidak mekar, tapi nasinya lengket,” ujarnya.
Lilis menegaskan bahwa dirinya tidak berani menyimpulkan beras itu berbahan plastik, namun dengan yakin menyebut bahwa beras tersebut bukanlah beras murni. Ia menduga beras itu dioplos dengan bahan atau jenis lain yang lebih murah.
“Saya juga tidak berani mengatakan beras ini plastik, yang jelas beras ini palsu. Tujuan orang mencampur ini saya tidak paham, apa ada unsur untuk memberatkan timbangan, atau ada unsur membuat warga menjadi penyakit,” tambahnya.
Ia pun memaparkan ciri-ciri beras yang mencurigakan tersebut. Menurutnya, bentuk dan warna butirannya sangat bervariasi dan tak lazim. Beberapa butir terlihat bengkok, kecil, bulat, bahkan ada yang berbentuk seperti persegi.
“Ada yang bengkok, kecil, bulat, ada yang tipis, dan yang kayak bentuk persegi. Berasnya itu putih, putihnya itu kayak gabus,” jelasnya.
Temuan ini langsung menyebar luas di media sosial dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Banyak warga mulai mempertanyakan keamanan beras kemasan premium yang dijual di pasaran.
Menanggapi laporan ini, pihak kepolisian melalui Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Hernawan, mengaku belum menerima laporan resmi dari warga. Namun pihaknya menyatakan akan menindaklanjuti temuan tersebut.
“Coba kami dalami dan cek dulu, ya,” ujarnya singkat.
Kasus beras oplosan palsu ini menjadi perhatian serius, mengingat potensi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Pemerintah daerah dan aparat diimbau segera melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi beras bermerek di pasar-pasar lokal, khususnya yang mencurigakan.
Warga pun diminta lebih waspada saat membeli bahan pokok, serta tidak ragu untuk melapor apabila menemukan hal serupa di wilayah mereka.
0 Comments