Wisatawan Kaget Biaya Kepang Rambut Capai Rp300 Ribu

 

Sebuah video yang menampilkan seorang wisatawan lokal terkejut setelah diminta membayar jasa kepang rambut sebesar Rp300 ribu viral di media sosial. Dalam video tersebut, wisatawan tersebut tampak marah karena merasa harga yang diminta tidak masuk akal.

UJARAN.CO.ID, JAKARTA - Sebuah video yang menampilkan seorang wisatawan lokal terkejut setelah diminta membayar jasa kepang rambut sebesar Rp300 ribu viral di media sosial. Dalam video tersebut, wisatawan tersebut tampak marah karena merasa harga yang diminta tidak masuk akal.

Keterangan dalam video itu menyebutkan bahwa adiknya ditawari jasa kepang, namun setelah selesai, diminta membayar Rp300 ribu. Unggahan ini memicu berbagai komentar dari netizen yang merasa heran dengan tarif tersebut.


Beberapa netizen berkomentar, “Gila itu mah nembak harga,” dan “Buseett mau cepet kaya yaa,” menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap tarif yang dianggap terlalu mahal.


Kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya. Pada Juli 2021, seorang perempuan membagikan pengalamannya di Pantai Kuta, Bali, di mana ia diminta membayar total Rp2,6 juta untuk berbagai jasa, termasuk jasa kepang rambut, pijat kaki, manicure, pedicure, hingga henna. Pengalaman tersebut juga menjadi viral dan menimbulkan perdebatan mengenai tarif jasa di kawasan wisata.  


Fenomena ini menyoroti pentingnya transparansi harga dalam menawarkan jasa di lokasi wisata. Wisatawan diimbau untuk selalu menanyakan harga sebelum menggunakan jasa tertentu guna menghindari kesalahpahaman dan ketidaknyamanan.


Selain itu, pihak berwenang dan pengelola destinasi wisata diharapkan dapat melakukan pengawasan lebih ketat terhadap praktik penawaran jasa kepada wisatawan. Hal ini penting untuk menjaga reputasi destinasi wisata dan memastikan kenyamanan pengunjung.


Masyarakat juga diingatkan untuk berbagi pengalaman mereka terkait pelayanan di tempat wisata, baik positif maupun negatif, sebagai bentuk edukasi bagi wisatawan lain. Dengan demikian, diharapkan tercipta lingkungan wisata yang lebih transparan dan nyaman bagi semua pihak.

0 Comments