![]() |
Menurut keterangan driver, penumpang tersebut memaksa untuk mengambil jalur lawan arah menuju ITC Cempaka Mas, meskipun jelas ada kamera tilang ETLE yang dapat menangkap pelanggaran tersebut. |
UJARAN.CO.ID – Seorang driver ojek online (ojol) mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari penumpangnya di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Utara, pada Sabtu (19/4/2025). Kejadian ini berawal ketika driver menjemput penumpang di Halte Busway Kodamar, namun menghadapi permintaan yang tidak sesuai aturan dari penumpangnya.
Menurut keterangan driver, penumpang tersebut memaksa untuk mengambil jalur lawan arah menuju ITC Cempaka Mas, meskipun jelas ada kamera tilang ETLE yang dapat menangkap pelanggaran tersebut. “Saya menolak karena itu sangat berbahaya dan melanggar aturan lalu lintas,” ujar sang driver.
Saat permintaan tersebut ditolak, penumpang menunjukkan sikap yang sangat arogan. Tak hanya itu, penumpang juga menolak untuk memakai helm, meskipun helm merupakan kewajiban bagi setiap pengendara sepeda motor. “Saya sudah mengingatkan untuk memakai helm demi keselamatan, namun dia tetap menolak,” ujarnya.
Penumpang yang merasa tidak senang dengan penolakan tersebut mulai memperlihatkan sikap sombong dan mengatakan bahwa harga sampo miliknya lebih mahal dari gaji sang driver. “Dia bilang sampo miliknya lebih mahal dari gaji saya, saya sempat terkejut,” tambahnya.
Tak hanya itu, penumpang juga mengancam untuk memberikan rating buruk kepada sang driver dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Gojek. “Saya diberi ancaman akan diberi rating jelek jika tidak mengikuti permintaannya,” ujar driver itu.
Sadar akan ketegangan yang terjadi, driver memutuskan untuk membatalkan perjalanan dan menurunkan penumpang di tempat awal penjemputan. “Saya pikir lebih baik berhenti di sini daripada terus melanjutkan perjalanan yang bisa membahayakan,” ujarnya.
Kejadian ini memicu reaksi beragam dari netizen yang menyayangkan sikap penumpang tersebut. Banyak yang mengkritik tindakan arogan dan tidak menghargai aturan lalu lintas yang telah ditetapkan. “Harga sampo lebih mahal dari helm tapi naiknya motor… gak malu tuh?” kata salah seorang netizen.
Netizen lainnya juga menyarankan agar penumpang yang mengaku elit tersebut memilih moda transportasi lain jika merasa tidak nyaman naik ojek online. “Kalau memang elit, kenapa gak naik GrabCar atau taksi?” tambahnya.
Menanggapi insiden ini, pihak Gojek belum memberikan pernyataan resmi terkait tindakan yang akan diambil terhadap penumpang tersebut. Namun, pihak Gojek terus berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para driver serta penumpang.
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya keselamatan berkendara serta perlunya kedisiplinan dalam mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku. Sebagai ojek online yang harus selalu mengutamakan keselamatan, driver memiliki hak untuk menolak permintaan yang berpotensi melanggar hukum dan membahayakan diri mereka serta penumpang.
Ke depan, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai profesi driver ojek online dan mengikuti aturan yang ada demi terciptanya kondisi lalu lintas yang lebih aman dan tertib.
0 Comments